TEMPO.CO, Jakarta - Sekolah Dasar Negeri Menteng 01 Jakarta Pusat tidak termasuk sebagai sekolah sasaran implementasi Kurikulum 2013. Padahal, sekolah masa kecil Presiden Amerika Serikat Barack Husein Obama tersebut sudah memenuhi tiga persyaratan utama sekolah sasaran implementasi.
Kepala SD Negeri 01 Menteng, Solihin, menuturkan, tiga syarat agar sekolah layak ikut Kurikulum 2013 adalah eks Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, terakreditasi A, dan punya akses ke bandara. Seluruh persyaratan itu, kata dia, dipenuhi sekolahnya. "Saya enggak tahu kenapa sekolah saya enggak masuk," ujarnya kepada Tempo, Senin, 22 Juli 2013.Menurut Solihin, dia sudah menanyakan kelayakan sekolahnya ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta, tapi hingga kini belum ada jawaban. Sedangkan di Jakarta, terdapat 72 SD yang ditunjuk menjalankan kurikulum baru dari seluruh sekolah dasar yang menjadi sasaran. Dari jumlah itu, hanya lima sekolah yang memenuhi ketiga syarat yang ditentukan.
Agar tetap bisa mencicipi kurikulum baru, SD Negeri 01 Menteng mengajukan diri sebagai sekolah mandiri. Sekolah dengan status ini tetap bisa memakai Kurikulum 2013 meski tak masuk sekolah sasaran. Para guru juga sudah mendapat pelatihan bersama tiga sekolah lain. Sayangnya, kata Solihin, SD Negeri 01 Menteng belum dapat kepastian dari Dinas Pendidikan.
Akibatnya, hingga kini sekolah tersebut belum mendapatkan buku kurikulum baru. Materi buku kurikulum 2013, kata Solihin, memang bisa diunduh di situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tapi biaya cetaknya akan sangat tinggi. “Kami inginnya dapat bantuan buku, lalu nanti kami fotocopy, kan, bisa hemat,” kata Solihin.
Sejak 15 juli lalu, dari 2.326 sekolah bukan hanya tahun ajarannya yang baru, tetapi juga kurikulumnya. Kurikulum yang disebut sebagai Kurikulum 2013 ini diterapkan di kelas I, IV, VII, dan X. Untuk menerapkan kurikulum ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menganggarkan dana sekitar Rp 829 miliar.
TRI ARTINING PUTRI
Terhangat: