TEMPO.CO, Cirebon - Jajaran Polisi Air (Polair) Polda Jawa Barat menangkap 31 orang terduga pencurian dan perusakan anjungan PT Pertamina. Tiga orang diantaranya diduga oknum TNI AL.
Penangkapan bermula saat petugas Polair Polda Jawa Barat berpatroli di pesisir Tanjung, Karawang, Senin, 22 Juli 2013, sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka memergoki sejumlah orang tak dikenal membawa peralatan di salah satu anjungan di Tanjung tersebut. Saat didekati, mereka tengah memotong besi-besi di anjungan milik PT Pertamina itu.
Polisi membekuk dan menggelandang para tersangka ke Pelabuhan Marunda, Jakarta. Setelah itu, dengan menggunakan bus, mereka dibawa ke markas Polair Polda Jawa Barat di Cirebon.
Aris, 24 tahun, seorang tersangka mengaku mendapatkan informasi bahwa anjungan tersebut sudah tidak aktif lagi. "Kami tidak dikasih tahu kalau rig (anjungan) itu masih aktif. Kami diberitahunya sudah tidak aktif," kata pria asal Tangerang itu.
Menurut Aris, ia direkrut oleh seseorang yang berasal dari PT Mitra Utama Visindo, yang beralamat di Jakarta, untuk memotong besi bekas. Upah sebesar Rp 200 ribu per hari membuat Aris dan juga teman-temannya mau menerima tawaran tersebut. Mereka pun berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok menggunakan perahu nelayan pada Sabtu (20/7) lalu.
Kepala Seksi Lidik Polair Polda Jabar, Komisaris Simamora, mengatakan penangkapan 31 orang itu dengan tuduhan pencurian dan perusakan anjungan pipa PT Pertamina. "Mereka melakukannya di perairan Tanjung Karawang, Jabar," katanya.
Petugas pun menyita peralatan yang digunakan untuk memotong pipa anjungan PT Pertamina. Diantaranya tabung gas, palu, selang, peralatan las, dan lainnya. Anjungan itu terletak pada kedalaman sekitar 60-70 meter. "Penanggungjawabnya, PT Mitra Utama Visindo, yang memberikan surat tugas kepada 31 orang itu sedang kami kejar," kata Simamora.
Ketika dugaan keterlibatan oknum TNI itu dikonfirmasi ke Pjs Danpomal II Lanal Cirebon, Kapten Toto membantahnya. "Enggak tahu. Tanya saja ke Polair," ujarnya. Dia menduga tiga orang yang dianggap anggota TNI itu kemungkinan purnawirawan TNI AL.
IVANSYAH