Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bibit Waluyo: Bencana Gunung Merapi, Risiko Warga

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Letusan eksplosif Gunung Merapi mengeluarkan awan panas terlihat dari Candi Ratu Boko, Klaten, Jawa Tengah. TEMPO/Andry Prasetyo
Letusan eksplosif Gunung Merapi mengeluarkan awan panas terlihat dari Candi Ratu Boko, Klaten, Jawa Tengah. TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan

TEMPO.CO, Semarang - Pengungsian warga di lereng Gunung Merapi akibat erupsi dalam skala terbatas berupa hujan pasir panas dan abu menyebabkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo heran terhadap warga yang menolak pindah, meski berada di zona merah Gunung Merapi.

Saat erupsi Merapi pada 2010 lalu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah meminta warga yang tinggal di zona merah untuk pindah. Namun, kata Bibit, warga menolak. “Disingkirkan pada enggak mau. Kata mereka, sekarang mati nanti juga mati kok, pak,” kata Bibit Waluyo di Semarang, Rabu, 23 Juli 2013.

Ribuan warga mengungsi di kawasan Merapi di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan wilayah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akibat Gunung Merapi melontarkan pasir panas dan abu, Senin, dini hari, 22 Juli 2013. Di wilayah Jawa Tengah, hujan pasir dan abu dari Gunung Merapi mengguyur sejumlah desa di Kecamatan Kemalang, Klaten. Seribuan warga mengungsi karena hujan pasir itu terasa panas. Mereka kembali ke rumah setelah kondisi dipastikan aman.

Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian Yogyakarta, Sri Sumarti, mengingatkan penduduk di lereng Merapi waspada. “Sewaktu-waktu Merapi bisa saja erupsi yang lebih besar,” katanya, Senin, 22 Juli 2013. Pasca erupsi 2010, gunung yang berada di tiga empat kabupaten itu sudah mengembuskan lebih dari 100 kali embusan asap sulfatara. Tingginya mulai 100 meter hingga 1.000 meter.

Bibit menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah tidak akan mau disalahkan jika ada orang meninggal dunia akibat bencana Merapi. “Kini risiko ada di masing-masing warga,” ujarnya. Dia mengatakan, pemerintah Jawa Tengah sudah memegang dokumen tanda tangan penduduk menolak pindah dari zona bahaya Merapi. Surat tanda tangan itu menyebutkan, jika ada apa-apa, jangan salahkan pemerintah Jawa Tengah. “Kalau sewaktu-waktu terjadi letusan ya harus pergi. Kalau tidak, ya wassalam,” kata Bibit.

Bibit Waluyo menyatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah menyiapkan berbagai langkah penanggulangan jika terjadi bencana Gunung Merapi. “Antisipasi adalah menyiapkan rute evakuasi dan protap pengungsian. Para lurah dan RT/RW yang berada di sekitar radius merah Merapi harus siap,” kata Bibit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gubernur Jawa Tengah yang akan lengser pada 23 Agustus 2013 ini mengingatkan pernyataan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana, Surono, bahwa setiap 4 hingga 5 tahun pasti akan ada aktivitas meningkat di Gunung Merapi. “Ya mau gimana lagi. Itu kersane Allah,” kata dia.

Setelah lontaran asap bewarna coklat kehitaman setinggi 1000 meter, Senin, 22 Juli 2013, saat ini tak ada aktivitas vulkanik Merapi yang signifikan. "Statusnya masih aktif normal," kata Sri Sumarti, Selasa, 23 Juli 2013. Dari berbagai parameter, pihak BPPTKG terus mengamati aktivitas Merapi selama 24 jam tiap hari.

ROFIUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

8 hari lalu

Gunung Merapi di Yogyakarta. Dok. BPPTKG Yogyakarta.
Awan Hujan Minim, Kondisi Perairan Selatan Yogyakarta Juga Diprediksi Lebih Ramah Pekan Ini

Wisatawan yang berencana melancong ke Yogyakarta pekan ini diprediksi dapat menikmati kondisi cuaca yang lebih cerah dibanding pekan lalu.


Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

23 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. Data BPPTKG pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya dan menghimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar serta awanpanas guguran terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi yang saat ini berada di tingkat aktivitas Siaga (level III). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Erupsi Gunung Merapi: Jarak Luncur Awan Panas Melebihi Kebiasaan

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas. Tiga dari tujuh awan panas guguran tadi sore jarak luncurnya melampaui 2.000 meter.


Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

23 hari lalu

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas guguran pada Jumat petang, 28 Juli 2023. Dok. BPPTKG.
Erupsi Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas

Gunung Merapi kembali erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran sebanyak tujuh kali pada Senin sore. Awan panas menuju arah barat daya.


Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

26 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu, 24 Januari 2024. Menurut data BPPTKG telah terjadi Awan panas Guguran durasi 186.28 detik pada tanggal 24 Januari 2024 pukul 15:56 WIB dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya (kali Bebeng). ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Libur Akhir Pekan di Lereng Merapi, Perhatikan Catatan BPPTKG dan Rekomendasi Daerah Aman

Destinasi destinasi di lereng Merapi menjadi salah satu favorit wisatawan saat berakhir pekan.


Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

33 hari lalu

Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Suci Nyepi 1946 Caka, digelar di Kaliurang Park, Pakem Sleman Yogyakarta Jumat 23 Februari 2024. (Dok. Istmewa)
Sambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, Upacara Giri Kerti Digelar Di Kaliurang

PHDI menggelar Upacara Giri Kerti untuk menyambut Hari Raya Nyepi 1946 Caka, di Kaliurang Park, Hargobinangun, Pakem, Sleman


Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

36 hari lalu

Wisatawan menaiki jip lava tour di Kali Kuning, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Senin, 25 Desember 2023. Wisata lava tour yang menawarkan berkendara menaiki mobil jip menyusuri lereng Gunung Merapi melihat sisa erupsi tahun 2010 tersebut ramai dikunjungi wisatawan saat libur Natal 2023. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyasyah
Yogyakarta Terasa Gerah dalam Beberapa Hari Terakhir, Ini Penyebabnya

Gerahnya suhu cuaca di Yogyakarta itu dirasakan warga menyusul makin jarangnya hujan turun terutama di wilayah perkotaan.


Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

45 hari lalu

Serah terima uborampe atau sesaji mengawali Tradisi Labuhan Merapi di Kecamatan Cangkringan Sleman Minggu (11/2). Dok. Istimewa
Yogyakarta Gelar Tradisi Labuhan Gunung Merapi dan Pantai Parangkusumo

Upacara adat yang digelar Keraton Yogyakarta ini merupakan tradisi ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan alam


Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

54 hari lalu

Kubah lava Gunung Merapi terlihat dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Gunung Merapi Keluarkan 143 Kali Guguran Lava dalam Sepekan

Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava 143 kali ke arah selatan dan barat daya sejak sejak 26 Januari - 1 Februari 2024.


Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

22 Januari 2024

Warga membersihkan mobilnya yang terkena abu vulkanik Gunung Merapi di Musuk, Boyolali, Jawa Tengah, Minggu, 21 Januari 2024. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) terjadi awan panas guguran Gunung Merapi pada (21/1) pukul 14:12 WIB dengan jarak luncur maksimal 2400 meter ke Barat Daya dan sejumlah wilayah lereng timur terdampak hujan abu vulkanik. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Melanda Boyolali dan Klaten, Ini Rekomendasi ke Warga

Terkait kondisi terkini di Gunung Merapi, pemerintah setempat telah mengeluarkan beberapa rekomendasi.


Hujan Abu Landa Kawasan Lereng Pasca Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas

21 Januari 2024

Gunung Merapi kembali mengeluarkan awan panas Minggu (21/1). Dok.istimewa
Hujan Abu Landa Kawasan Lereng Pasca Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas

Awan panas guguran Gunung Merapi har ini, Minggu 21 Januari 2024, terjadi setidaknya empat kali dari pukul 00.00 hingga 19.30 WIB