Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setiap Lumba-lumba Ternyata Punya Nama  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Sxc.hu
Sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Saint Andrews - Para ilmuwan telah menemukan bukti lebih lanjut bahwa lumba-lumba saling memanggil dengan "nama". Penelitian menunjukkan bahwa mamalia laut itu menggunakan peluit unik untuk mengidentifikasi satu sama lain.

Tim peneliti dari University of St Andrews di Skotlandia menemukan, ketika hewan mendengar panggilan untuk mereka, mereka bisa merespons. Studi ini baru diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dr Vincent Janik dari University's Sea Mammal Research Unit mengatakan, lumba-lumba hidup di lingkungan tiga dimensi, jauh di lepas pantai tanpa petunjuk. Jadi yang mereka butuhkan adalah tetap bersama-sama sebagai sebuah kelompok.

"Hewan ini hidup dalam lingkungan di mana mereka membutuhkan sistem yang sangat efisien untuk tetap berhubungan," kata Dr Vincent Janik, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa, 23 Juli 2013.

Ilmuwan sudah lama menduga bahwa lumba-lumba menggunakan peluit khas seperti halnya manusia yang memanggil sesamanya melalui nama. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa panggilan tersebut sering digunakan, dan lumba-lumba yang berada pada kelompok sama mampu belajar dan meniru suara-suara yang tidak biasa. Ini adalah pertama kalinya hewan-hewan merespons sesuatu yang mengarah pada "nama" mereka.

Untuk mengungkapkan hal itu, para peneliti mencatat sekelompok lumba-lumba hidung botol menangkap tanda suara yang dihasilkan oleh masing-masing. Kemudian peneliti memainkan panggilan ulang dengan menggunakan pengeras suara bawah air.

"Kami bermain peluit penanda dari hewan-hewan dalam kelompok. Kami juga bermain peluit lain dalam repertoar mereka dan peluit penanda dari populasi berbeda," Dr Janik menjelaskan.

Para peneliti menemukan bahwa individu hanya merespons panggilan mereka sendiri, dengan membunyikan peluit mereka kembali. Karena itulah, tim percaya lumba-lumba bertindak seperti manusia. Yakni, ketika mereka mendengar nama mereka, mereka menjawab.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr Janik mengatakan keterampilan ini mungkin muncul untuk membantu hewan agar tetap bersama-sama dalam sebuah kelompok di habitat bawah air mereka yang luas.

Ia mengungkapkan, hampir sebagian dari mereka tidak dapat melihat sesamanya, mereka tidak dapat membaui di bawah air, padahal ini adalah indra yang penting bagi mamalia untuk mengenali. "Mereka juga cenderung tidak berada dalam tempat yang sama sehingga mereka tidak memiliki sarang untuk dapat kembali."

Para peneliti percaya ini adalah pertama kalinya terlihat pada hewan, meskipun penelitian lain telah mengungkapkan beberapa spesies burung kakaktua diperkirakan juga menggunakan suara untuk melabeli anggota lain dalam kelompok mereka.

Dr Janik mengatakan bahwa memahami bagaimana kemampuan ini berkembang dalam kelompok paralel hewan yang sangat berbeda bisa memberi tahu kita tentang bagaimana komunikasi berkembang pada manusia.

ROSALINA | BBC NATURE

Berita Terpopuler:
FPI: SBY yang Harus Menahan Diri

Tifatul Sembiring: Tempo Lebay

Persoalkan Blusukan Jokowi, Ini Maksud FITRA

Syamsir Alam Girang Dipanggil ke Timnas Indonesia

7 Pesan Yusuf Mansur Soal Investasinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia