TEMPO.CO , Jakarta - Markas Besar Polri masih mencari keterkaitan pelaku bom panci di Markas Polsek Rajapolah, Tasikmalaya, Jawa Barat dengan empat terduga teroris yang tertangkap di Tulungagung, Jawa Timur. "Masih diselidiki kaitannya, kami masih mencari informasi," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie saat dihubungi Tempo, Senin, 22 Juli 2013.
Tim Detasemen Khusus Antiteror meringkus empat terduga teroris di Tulungagung Senin. Polisi terpaksa menembak mati dua terduga teroris karena melawan saat disergap. Sementara polisi menduga keempat terduga teroris terkait dengan kelompok teror Poso.
Sedangkan kasus bom panci di Tasikmalaya, sampai saat ini polisi belum menemukan pelakunya. Dari asumsi sementara polisi, pelaku bom panci bukan kelompok teroris Poso. Secara geografis, pelaku bom panci lebih dekat dengan kelompok teroris di Jawa Barat. Sebagai contoh terduga teroris yang tertangkap di Soreang, Bandung, Jawa Barat pada Mei lalu. "Tapi itu masih asumsi, belum ada bukti."
Sabtu, 20 Juli 2013 sekitar pukul 01.30, markas Polsek Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dibom dua lelaki tak dikenal. Bom sempat meledak, tapi daya ledaknya rendah.
Terdapat dua lelaki tak dikenal masuk ke samping Mapolsek melalui tempat cuci sepeda motor yang lokasinya berdampingan dekat Mapolsek. Keduanya langsung menaruh bom berbentuk panci di samping Mapolsek. Sekitar wadah panci itu polisi menemukan sisa belerang, dan handphone sebagai timer. Tidak ada korban luka maupun jiwa akibat kejadian ini.
INDRA WIJAYA
Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor
Berita lain:
Melawan FPI, Tiga Orang Kendal Ditangkap Polisi
Jokowi: Blusukan Modalnya Jalan Kaki
FITRA: Gaya Blusukan Jokowi Mirip Artis
SBY Minta Polisi Tindak Tegas FPI