TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kabinet Indonesia Bersatu II, Dipo Alam, membantah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menyebarkan fitnah terhadap organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam. Presiden SBY, kata Dipo, justru mengajak masyarakat bersikap dan bertindak sesuai koridor hukum.
"Buktikan saja kalau itu fitnah. Pidato Presiden sudah mewakili suara masyarakat," kata Dipo Alam di Istana Negara, Selasa, 23 Juli 2013.
Presiden SBY dalam pidatonya menilai Front Pembela Islam telah mencederai agama Islam dengan perbuatannya. Tindak perusakan, kekerasan, dan main hakim sendiri oleh organisasi kemasyarakatan ini tidak mencerminkan agama Islam. SBY mengacu pada bentrok FPI dan warga Kendal, Jawa Tengah, serta kericuhan di tempat lain.
"Islam tidak identik dengan kekerasan. Islam tidak identik main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan perusakan,” kata SBY di Jakarta International Expo Kemayoran, Ahad lalu. "Sangat jelas kalau ada elemen melakukan itu dan mengatasnamakan Islam justru memalukan agama Islam."
Dipo menyatakan kasihan terhadap FPI jika menganggap SBY memiliki niat jelek dalam pidatonya. SBY, kata dia, justru mengajak FPI menghormati sesama warga masyarakat dan melakukan siar Islam dengan cara tepat, serta introspeksi atas segala tindak kekerasan dan main hakim sendiri.
Dipo sendiri belum bisa memastikan upaya membubarkan FPI karena kerap dinilai anarki dan melanggar hukum. Menurut dia, pemerintah sudah meminta kepolisian menindak tegas dan memproses hukum pelaku kekerasan, anarkistis, dan main hakim sendiri. "Saya tidak tahu FPI sudah masuk ormas atau belum," kata dia. (Baca Lengkap: Ulah FPI)
FRANSISCO ROSARIANS
Topik Terhangat
Bayi Kate Middleton | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita Terkait
Kapolda Jabar Siap Tindak Ormas Anarkis
Bentrok FPI, Empat Warga Kendal Tersangka
FPI: SBY yang Harus Menahan Diri