TEMPO.CO, Surabaya - Dua terduga teroris, MH dan S, masih menjalani pemeriksaan tim Detasemen Khusus 88 Antiteror. Keduanya ditangkap dalam keadaan hidup pada saat dilakukan penyergapan di Tulungagung, Senin pagi kemarin, 22 Juli 2013. Sedangkan dua lainnya, Dayat dan Rizal, tewas.
Juru bicara Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Awi Setiyono, mengatakan tidak mengetahui di mana MH dan S diperiksa. "Masih di wilayah Jawa Timur,” katanya kepada wartawan, Selasa, 23 Juli 2013.
Proses pemeriksaan terhadap MH dan S dilakukan oleh tim Densus 88 karena penyergapan dan penangkapan juga dilakukan tim Densus 88. "Polda tidak ikut melakukan pemeriksaan," ujar Awi.
MH dan S ini berperan sebagai penunjuk jalan bagi Dayat dan Rizal, yang sudah tiga bulan berada di Jawa Timur. Para terduga teroris tersebut sempat berkeliling ke empat daerah di Jawa Timur, yakni Surabaya, Lamongan, Magetan, dan Tulungagung.
Tim Densus 88 masih mengumpulkan informasi tentang apa saja yang dilakukan mereka selama berada di empat daerah tersebut.
Dayat dan Rizal dikabarkan masuk daftar pencarian orang (DPO) terkait aksi teror di Poso dan Solo. Tim Densus 88 terus memburu mereka hingga diketahui berada di Jawa Timur. Keduanya disergap di Jalan Pahlawan, Tulungagung, pada Senin pagi sekitar pukul 08.45 WIB.
Sempat terjadi perlawanan karena dua di antaranya mengeluarkan senjata api. Tim Densus langsung menembaknya. Seorang tewas di lokasi kejadian, sementara seorang lagi tewas di rumah sakit. Polisi menyita tas ransel berisi bom dari dua terduga teroris yang tewas.
DAVID PRIYASIDHARTA