TEMPO.CO, Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memprediksi terjadinya peningkatan beban puncak penggunaan listrik di wilayah distribusi Jakarta Raya dan Tangerang pada Hari Raya Idul Fitri hingga 7,1 persen dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data perseroan, pada hari Lebaran yang diperkirakan jatuh pada 9 Agustus, beban puncak penggunaan listrik akan mencapai 2.737 megawatt (MW) dibandingkan beban puncak saat hari H tahun sebelumnya yang mencapai 2.554 MW.
Sementara itu, penggunaan listrik pada malam Takbiran juga diprediksi bakal meningkat. PLN memperkirakan beban puncak daya listrik akan mencapai 3.315 MW atau lebih tinggi 7,6 persen dibandingkan beban puncak pada malam Takbiran tahun lalu yang mencapai 3.080 MW.
Berdasarkan pengalaman tahun lalu, perusahaan memprediksi beban puncak penggunaan listrik juga akan terjadi 11 hari sebelum dan sesudah lebaran. Pada 11 hari sebelum Lebaran, beban puncak pada siang hari diperkirakan bakal mencapai 6.221 MW atau naik 7,1 persen dibandingkan beban puncak tahun lalu sebesar 5.808 MW. Adapun pada malam hari, beban puncak diperkirakan meningkat hingga 6,14 persen menjadi 5.613 MW pada 11 hari sebelum Lebaran.
Kemudian pada 11 hari sesudah Lebaran, beban puncak pada siang hari akan mencapai 6.245 MW atau meningkat 8,04 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar 5.780 MW. Sementara pada malam hari, beban puncak diperkirakan akan meningkat hingga 7,85 persen menjadi 5.642 MW.
Untuk mencegah terjadinya penurunan pasokan daya, perusahaan pelat merah ini akan melakukan sejumlah langkah operasional tambahan. Dalam rilisnya, Senin, 22 Juli 20113, Pelaksana Tugas Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jakarta dan Tangeran, Roxy Swagerino, mengatakan, PLN akan mengecek seluruh Jaringan Tenaga Listrik (JTL) di wilayah tersebut. "Terutama kondisi JTL yang kritis yang diperkirakan dapat menimbulkan gangguan padam di sisi pelanggan," ujarnya.
PLN juga akan menyiapkan 11 mobil unit Deteksi Gangguan Kabel, 19 mobil unit Gardu Bergerak, 18 mobil unit Trafo Bergerak, 10 mobil unit Kabel Bergerak, dan 10 mobil unit Genset berkapasitas 1x45 kVA. Khusus wilayah Tangerang, akan disiapkan juga tiga mobil Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) TM-20 kV.
Selain itu, PLN juga akan meningkatkan kesiapan pelayanan gangguan JTL dengan menerapkan piket standby bagi petugas pemeliharaan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR). "Peningkatan kesiapan piket operasional ini didukung oleh sekitar 1.916 personel, 99 unit mobil pelayanan, dan 95 unit motor di seluruh posko layanan teknik," kata Roxy.
AYU PRIMA SANDI