TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Kalimantan Timur Zairin Zain mengatakan sejumlah ruas jalan antar-kabupaten dan kota di Kalimantan Timur rusak. Di antaranya jalan poros Samarinda-Balikpapan. Di jalur itu terdapat sejumlah lubang yang bisa membuat kecelakaan pada arus mudik Lebaran tahun ini.
"Samarinda-Balikpapan dan Samarinda-Bontang masih perlu perbaikan karena banyak yang berlubang," kata Zairin Zain, Rabu, 24 Juli 2013.
Berdasarkan pantauan Tempo, jalur Samarinda-Bontang sangat rawan. Selain sempit, terdapat sejumlah jalan yang rusak. Jalur ini kondisinya berbukit-bukit. Jalan berlubang tak sedikit berada di puncak atau di tanjakan sehingga menyulitkan pengemudi. Terlebih lagi mereka yang tak mengetahui medan.
Jalur Bontang-Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, saat ini kondisinya baik. Jalan sekitar 60 kilometer itu bisa ditempuh satu jam dengan kendaraan. Yang memprihatinkan justru jalur ke wilayah utara Kalimantan Timur. Di jalur Sangatta-Berau, banyak badan jalan yang putus, aspal tergerus, hingga tinggal jalan berbatu.
Jalur Tenggarong, Kutai Kartanegara-Sendawar, Kabupaten Kutai Barat, tak jauh berbeda. Jalan bergelombang hingga aspal "keriting" banyak membentang di sepanjang perjalanan.
Ketua Organda Kalimantan Timur Ambo Dalle mengatakan kondisi jalan rusak ke utara Kalimantan Timur dan jalur tengah memang rusak. Lama tempuh kedua jalur itu saat ini dua kali lipat lamanya jika jalan normal. Samarinda-Berau jika jalan mulus bisa ditempuh sekitar 9 hingga 10 jam. Tapi sekarang bisa mencapai 18 jam. "Jalannya rusak, sekarang sudah mendingan meski masih rusak," kata dia.
Menurut Ambo Dalle, kerusakan jalan itu membuat banyak pengusaha angkutan merugi. Pengusaha kerap mengganti onderdil kendaraan. "Misalnya jika ke Kutai Barat, setiba di Samarinda harus mengganti bumper depan dan belakang," kata dia. Dia berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur segera memperbaiki jalan tersebut.
FIRMAN HIDAYAT
Berita Terpopuler:
Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar
Jenderal Rekening Gendut Tidak Etis Jadi Kapolri
FPI: Kami Bubar Sendiri Kalau Penegak Hukum Tegas
Kompolnas: Tak Ada Calon Kapolri yang Bersih
SBY Pidato, Anak-anak Tak Menyimak