TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiah membantah telah menganaktirikan Wakil Gubernur Rano Karno. Atut mengatakan ada pembagian tugas dan pembagian wewenang dengan wakilnya.
Pernyataan Atut itu mengomentari kabar mundurnya Rano karena menganggap sudah tak sejalan lagi. Menurut Atut, selama ini dirinya kerap memberikan dan menyerahkan fungsi, tugas, dan kewenangan jabatan sebagai Wagub. Saat ini Rano tengah menjalankan tugasnya di Belanda, untuk mendampingi Marching Band Gita Surosoan Banten yang mewakili Indonesia mengikuti World Music Contest (WMC). "Semua sudah ibu berikan, kecuali tugas Gubernur yang memang tidak bisa diwakilkan," kata Atut.
Atut mengatakan kaget mendengar isu mudurnya Rano Karno sebagai Wakil Gubernur Banten. Ia mengatakan isu tersebut lebih baik ditanyakan langsung ke Rano. "Hubungan kami akur-akur saja. Tolong jangan diramaikan dan dibesar besarkan isu saat ini karena Ibu lagi semangat-semangatnya membangun Banten," ujar Atut.
Rano Karno dikabarkan ingin mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur Banten. Pemeran si Doel anak sekolah tersebut menyampaikan keluhannya kepada Dedi Gumelar yang akrab dipanggil Miing. Menurut Miing, keinginan Rano itu juga telah sampai ke Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, namun niat tersebut dicegah. Menurut Dedi, Rano ingin mundur karena merasa tak dianggap sebagai Wagub Banten. Rano menilai dirinya tidak diberi porsi selayaknya seorang wakil gubernur.
Sementara itu, Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Ribka Tjiptaning, mengatakan, selama ini Rano tidak pernah curhat kepadanya terkait keinginannya mengundurkan diri sebagai Wagub Banten. Soal curhatan yang diungkapkan Dedi Miing, Ribka menyatakan bahwa itu kemungkinan curhat biasa. "Kalau sama saya tidak ada tuh curhat soal itu," ujarnya.
Ribka mengatakan bahwa Rano pun tidak pernah bercerita soal kedudukannya sebagai Wagub Banten. Dia hanya bercerita saat baru duduk sebagai Wagub Banten. "Terakhir ketemu dengan Rano kira-kira pasaca wafatnya pak Taufik Kiemas di Jakarta. Setelah itu tidak ada komunikasi lagi," katanya. Ribka berencana memanggil Rano Karno sepulangnya dari Belanda. "Nanti untuk mengklarifikasi isu ini, setelah datang dari Belanda, Rano akan saya panggil. Sebab kalau ingin mundur harus berdasarkan mekanisme partai," tegasnya.
WASI'UL ULUM
Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK
Baca juga:
Keluarga Nyaleg, Gubernur Atut: Itu mah Hak Asasi
Kemasukan Jin, Ayah Kandung Sayat Leher Bayinya
Dinasti Politik Banten Bentuk Pembajakan Demokrasi
90 Persen Perusahaan Banten Bayar Pajak ke Jakarta