TEMPO.CO, Bandung--Juru bicara Polda Jawa Barat Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, pencarian korban tenggelamnya kapal pengangkut imigran di perairan Cidaun, Kabupaten Cianjur dihentikan malam ini lantaran terkendala cuaca. Sejauh ini, kata dia, sudah ditemukan 189 korban selamat dan 9 korban tewas.
"Pencarian akan dilanjutkan besok (Kamis 25 Juli 2013) dengan fokus pencarian di pantai-pantai di kecamatan Cidaun, Sindang barang dan Argabinta oleh tim SAR melibatkan Polsek setempat dan masyarakat nelayan,"kata dia via telefon, Rabu malam 24 Juli 2013.
Martinus juga mengatakan polisi tengah terus menyelidiki kasus upaya penyelundupan manusia dan karamnya kapal pengangkut imigran ini. "Sejauh ini belum ada penetapan tersangka. Tapi sejauh ini dipastikan para korban berangkat (dengan kapal) dari Pantai Rancabuaya, Garut pukul 10 siang kemarin (Selasa 23 Juli),"kata dia.
"Terima kasih atas partisipasi aktif masyarakat nelayan yang sekaligus telah memberikan pencerahan perihal penyelundupan manusia,"kata Martinus lagi.
Sementara itu Kepala Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat I Wayan K. Dusak mengatakan, para imigran asal Srilanka dan Iran yang hendak menyeberang secara gelap ke Australia ini tengah terus diperiksa kelengkapan dokumen keimigrasiannya.
"Imigran yang punya dokumen (imigrasi) tapi sudah tak berlaku atau mati, akan dikembalikan ke kantor Kedutaan Besar terkait untuk dipulangkan ke tanah airnya. Yang tidakpunya dokumen akan diserahkan kepada IOM (International Organization for Migration),"kata dia.
Dusak mengaku tak mengetahui berapa banyak kemungkinan para imigran gelap yang bakal dikirim ke rumah detensi imigrasi. "Itu terserah IOM. Karena yang punya rumah detensi di Cisarua itu IOM. Kami sendiri belum punya rumah detensi imigrasi,"kata dia.
Seperti diketahui, satu kapal pengangkut sekitar 200 imigran yang hendak menyelundup ke Australia tenggelam di perairan Samudera Indonesia pesisir selatan Cianjur, Kecamatan Cidaun, Selasa malam. Para korban berangkat dari Rancabuaya siang harinya. Namun di tengah laut, kapal diduga dihantam ombak besar hingga mengalami kebocoran dan terseret ke wilayah Cidaun.
ERICK P. HARDI
Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK