TEMPO.CO , Jakarta - Pengamat terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo meminta masyarakat dan pemerintah untuk waspada terhadap serangan kelompok teroris menjelang dan pasca perayaan hari raya Idul Fitri tahun ini. Menurut dia, cukup besar kemungkinannya kelompok teroris kembali melakukan serangan pada perayaan Lebaran.
Perayaan Lebaran, kata dia, kemungkinan jadi pilihan kelompok teroris karena dari segi momentum punya dampak besar. "Mereka beraksi 'kan' ingin ada efek yang besar, tujuan mereka kan bikin masyarakat khawatir," kata Mardigu saat dihubungi Tempo, Selasa, 23 Juli 2013.
Sebagai bukti, tahun lalu kelompok teroris melakukan aksi saat menjelang dan pasca perayaan Lebaran. Tepatnya di kota Solo, bahkan hingga tiga kali serangan. Aksi pertama terjadi pada 17 Agustus 2012 ketika pos pengamanan mudik di Gemblekan diberondong pelaku tidak dikenal. Dalam serangan itu, dua anggota kepolisian mengalami luka tembak di pinggul dan jari kaki.
Serangan kembali keesokan hari, 18 Agustus 2012, saat pos pengamanan mudik di Gladak dilempar sebuah granat nanas. Meskipun tidak menyebabkan korban dan kerusakan besar, serangan kedua ini sempat membuat masyarakat resah dan khawatir.
Serangan ketiga dan paling parah terjadi pada 30 Agustus 2012. Sekelompok teroris mengendarai sepeda motor menembaki pos polisi pasar modern Singosaren, Solo. Akibatnya, Brigadir Kepala Dwi Data Subekti tewas diterjang empat timah panas dalam jarak dekat.
Indikasi kemungkinan serangan serupa tahun ini dapat dilihat dari banyaknya upaya penangkapan terduga teroris tahun ini. Menurut dia, penangkapan tahun ini jauh lebih tinggi dari perkiraan tahun lalu. "Bisa dibilang kelompok teroris makin 'massive.'"
Mardigu meminta polisi dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme bekerja ekstra keras untuk mencegah kemungkinan serangan teroris. Disinggung kota mana saja yang kemungkinan besar jadi lokasi serangan, Mardigu tak tahu. "Bisa di Jawa atau di luar Jawa, aksi mereka kemungkinan menyebar dan sporadis," kata dia.
INDRA WIJAYA
Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor
Baca juga:
Ganjar Pranowo: Aneh, Kepala Dinas Touring Moge
Jokowi: Anggaran Rp 26,6 Miliar untuk Dana Taktis
Syamsir Alam Girang Dipanggil ke Timnas Indonesia