TEMPO.CO, Jakarta - Operasi hujan buatan dan water bombing kembali digelar di Riau pada Selasa, 23 Juli 2013. Operasi dilakukan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di kawasan tersebut, mengingat titik api semakin banyak.
"Hari ini satu pesawat Hercules terbang satu kali mengangkut 2,7 ton garam untuk hujan buatan, dan dua unit Helicopter Bolco dioperasikan untuk water bombing, masing-masing 11 kali terbang di sekitar Pekanbaru," kata juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 23 Juli 2013.
Sutopo mengatakan, dari pantauan pada Selasa kemarin, sampai pukul 17.00, masih terdapat 183 titik api alias hot spot. Jumlah ini meningkat dari jumlah titik api pada Senin, 22 Juli 2013, sebanyak 165 titik.
Titik-titik api paling banyak terdapat di Rokan Hilir, yaitu sebanyak 49 titik. Sisanya tersebar di Bengkalis sebanyak 28 titik, Siak sebanyak 17 titik, Pelalawan sebanyak 22 titik, Rokan Hulu sebanyak 19 titik, Indragiri Hulu sebanyak 10 titik, Dumai sebanyak 15 titik, Kampar sebanyak 11 titik, Indragiri Hilir sebanyak tiga titik, dan Kuantan sebanyak sembilan titik.
Sementara itu, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di beberapa tempat di Riau juga meningkat. ISPU di Rumbai masuk ke tingkat moderat dengan 100 SPI, setelah kemarin mencapai 460 SPI. Di Minas, ISPU membaik dari 160 SPI kemarin menjadi 104 SPI hari ini. Sedangkan di Duri membaik dari 363 SPI kemarin menjadi 163 SPI hari ini. Namun kualitas udara di Dumai memburuk dari 137 SPI kemarin menjadi 195 SPI hari ini.
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyampaikan bahwa siklon tropis di utara khatulistiwa masih mengancam hingga September 2013. Puncaknya pada Agustus 2013 yang paling banyak terjadi siklon tropis," kata Sutopo.
Adanya siklon tropis tersebut, kata Sutopo, akan menarik semua massa udara dan asap sehingga dapat melintasi Singapura dan Malaysia seperti kejadian pada Juni 2013.
BERNADETTE CHRISTINA
Berita Terpopuler:
SBY Ditegur Negara Lain Akibat Ormas Anarkis
Soal FPI, Menag Malah Minta Masyarakat Sabar
Mengaku Diserang Preman, FPI Dituduh Bohong
Kompolnas Telusuri Rekening Gendut Calon Kapolri
Ribut PKL Tanah Abang, Anak Buah Jokowi Bertengkar