TEMPO.CO, Tuban - Tim Reserse Kepolisian Resor Tuban terpaksa menembak kaki Wedi, 36 tahun, anggota bajing loncat yang beroperasi di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Sebelum ditembak, tersangka dan empat temannya membajak truk gandeng bermuatan biji plastik di jalur Pantura Kecamatan Widang, Tuban, Kamis dinihari, 25 Juli 2013.
Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Tuban, Ajun Komisaris Wahyu Hidayat, menyatakan terpaksa menembak karena tersangka berontak hendak melarikan diri saat ditangkap. “Ya, anggota kami sudah sesuai prosedur,” kata dia, Kamis, 25 Juli 2013.
Polisi, kata dia, masih memburu empat tersangka lain yang kabur dengan mobil Toyota Avanza. Sedangkan tersangka Wedi kini dalam perawatan medis dan penjagaan polisi setelah kakinya ditembus timah panas. Pria asal Desa Gending, Kecamatan Gending, Probolinggo, ini disebut-sebut sebagai spesialis bajing loncat jalur Surabaya-Denpasar.
Selain itu, polisi juga masih memintai keterangan sopir truk, yaitu Sunarno dan Hanafi, kenek truk gandeng nomor polisi B9463 SYK yang dibajak lima tersangka.
Peristiwa perampokan oleh kelompok bajing loncat terjadi ketika truk gandeng yang memuat 35 ton biji plastik itu berhenti di pinggir jalur Pantura, tepatnya di Kecamatan Widang, Tuban. Para awak truk mampir istirahat setelah menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya. Rencananya biji plastik milik PT Candra Asri Petrocemical Tbk akan diantar ke gudang PT Akino Wahana Mulya di Surabaya.
Saat buang air kecil di pinggir jalan, tiba-tiba sopir dan kenek truk dihampiri lima orang yang naik mobil Avanza. Tak jelas kedatangannya, tetapi tiga dari lima orang itu langsung menyekap sopir dan memasukkan kembali ke truk. Selanjutnya, salah satu pelaku memerintahkan truk berjalan menuju ke Surabaya.
Kenek truk, Hanafi, berhasil melarikan diri meninggalkan truk. Pria ini melapor ke Pos Polisi Lalu Lintas di Temangkar yang berjarak sekitar 8 kilometer dari tempat kejadian perkara. Polisi Tuban lalu berkoordinasi dengan Polres Lamongan, Gresik, dan Mojokerto mengejar truk yang dibajak tersebut.
Saat melintas di jalur antara Gresik-Mojokerto, tepatnya di daerah Jetik, truk berurusan dengan polisi yang sedang melakukan razia. Karena sudah mendapatkan data nomor polisi truk gandeng, anggota Polsek Jetis langsung mengamankan. Sebelum diamankan, satu orang berhasil kabur bersama temannya. Hanya tersisa tersangka Wedi dan diserahkan ke Kepolisian Resor Tuban.
Polisi masih mengembangkan kasus tersebut, termasuk memintai keterangan Wedi. Akan tetapi, saat dimintai memperagakan jalannya perampokan, tersangka nekat kabur. Tindakan itu membuat polisi marah dan sempat memberi tembakan peringatan. Sayang tidak ada itikad baik hingga polisi menembak kakinya hingga tersungkur.
Wahyu mengatakan polisi akan terus meningkatkan pengamanan, terutama di Jalur Pantura Tuban. Di antaranya di daerah Alas Jati Penteng, Pos Polisi Pakah, Pos Polisi Temangkar, dan sebagian jalur Dandles dari Kecamatan Palang, Tuban hingga ke Kabupaten Gresik sekitar 40 kilometer.
SUJATMIKO
Topik Terhangat
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita terkait:
Dishub Dituding Biarkan Metromini Langgar Aturan
Satu Korban Metromini Maut Meninggal
Hamzah Haz Dukung Jokowi Nyapres