TEMPO.CO, Leicester – Ibu yang merokok selama masa kehamilan berisiko memiliki anak dengan perilaku buruk, atau bahkan menderita attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Anak-anak cenderung menjadi nakal. Mereka juga berisiko menjadi manusia anti-sosial.
ADHD merupakan gangguan peningkatan aktivitas motorik anak-anak sehingga mereka memiliki aktivitas tak lazim dan cenderung berlebihan.
“Dengan ibu yang merokok selama kehamilan, si anak akan memiliki perhatian yang buruk terhadap sesuatu dan menunjukkan perilaku yang mengganggu, seperti ADHD,” lapor Daily Mail, Rabu, 24 Juli 2013.
Sebuah analisis dari tiga studi dari Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Cardiff di Wales menunjukkan, perilaku ini terjadi saat anak berusia 4-10 tahun. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal medis JAMA Psychiatry ini menemukan hubungan antara jumlah rokok yang diisap oleh ibu hamil dan gangguan perilaku anak.
“Semakin banyak rokok yang diisap oleh sang ibu, maka semakin besar gangguan yang terjadi pada anak-anak,” ujar Harold Gordon, pemimpin studi ini, yang berasal dari Universitas Leicester, Inggris.
Theodore Slotkin dari Medical Center Universitas Duke di North Carolina, Amerika Serikat, menambahkan, “Paparan asap tembakau pra-lahir memberikan kontribusi signifikan terhadap gangguan perilaku pada si anak.”
Jadi, sudah seharusnya kebiasaan merokok harus berhenti saat ibu-ibu memasuki masa kehamilan. Dan, yang lebih baik lagi, kebiasaan tersebut tidak hanya berhenti saat hamil, tapi juga berhenti selamanya.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik Terhangat
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita Terpopuler:
FPI Hina Presiden SBY? Ini Kata Kapolri
Joko Anwar Berkicau tentang FPI
Jenderal Penangkap Nazaruddin Juga Calon Kapolri
Kompolnas: Tak Ada Calon Kapolri yang Bersih
Chelsea Terancam Batal Tampil di GBK