TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Polri rupanya tidak tinggal diam terhadap pernyataan Front Pembela Islam yang diduga menghina Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Polisi langsung turun tangan bentuk tim penyelidik untuk mendalami dugaan penghinaan terhadap Presiden.
"Tim dibentuk kemarin, dan langsung bertugas sejak kemarin pula," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie, dalam jumpa pers di kantornya, Kamis, 25 Juli 2013.
Tim tersebut bernaung di bawah Badan Reserse dan Kriminal Polri. Tim ini dibentuk oleh Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Sutarman atas perintah langsung Kepala Polri Jenderal Timur Pradopo.
Sebelumnya, Habib Rizieq dalam pernyataannya yang dimuat situs FPI menganggap SBY bukan negarawan cermat dan teliti dalam melihat pemberitaan media massa. "Tapi hanya seorang pecundang yang suka sebar fitnah dan bungkam terhadap maksiat," kata Rizieq.
Uniknya, kemudian giliran situs resmi FPI diserang oleh peretas. Hacker yang menyerang laman resmi organisasi Islam yang kerap menggelar aksi unjuk rasa ini sempat menuliskan kata-kata yang menyerang FPI.
Menurut Ronny, tim penyelidik ini akan mengumpulkan semua perkataan dan pernyataan yang dikeluarkan oleh FPI dan pengurusnya. "Baik di media massa cetak, elektronik, hingga media sosial."
Selanjutnya, tim akan menyelidiki apakah terjadi pelanggaran pidana dalam pernyataan itu. Termasuk mencari tahu apakah penghinaan terhadap Presiden ini masuk delik aduan atau tidak.
Jika sudah menemukan bukti permulaan yang cukup atas terjadinya tindak pidana, tim akan memanggil beberapa orang yang bersangkutan untuk dimintai keterangan. "Tapi itu masih jauh, kami masih penyelidikan dulu," kata Ronny.
Mengenai situs resmi FPI yang sudah diretas, bukanlah menjadi halangan bagi Polri. Polisi sudah punya satuan khusus yang mampu bergerak di dunia maya.
"Intinya, Polri tak tunggu perintah untuk bergerak, sebab ini menyangkut pimpinan tertinggi negara," kata Ronny.
INDRA WIJAYA
Berita Terpopuler:
Bilik Asmara Cipinang, Ini Kata Petugas Lapas
Kepala LP Narkotik Cipinang Dinonaktifkan
Penjara Penuh Sesak, Menteri Amir Gandeng Kemsos
Hari Anak Nasional, Hak Tahanan Anak Harus Dijaga