TEMPO.CO, Cianjur - Sebanyak 10 siswa sekolah dasar dan dua tenaga pendidik di Desa Sukadana, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terpaksa harus dipindahkan dari tempat mereka menimba ilmu dan mengajar. Hal tersebut dilakukan untuk meredam amarah warga sekitar lantaran para siswa dan guru tersebut merupakan anggota Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Kepala Sekolah Dasar Negeri Sukadana, Sunarya, mengatakan warga Desa Sukadana banyak yang memprotes keberadaan mereka di lingkungan SDN Sukadana. Pada mulanya, guru kelas berinisial IR dituntut warga agar tidak mengajar di sekolah tersebut lantaran dia merupakan jemaah Ahmadiyah. "Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Kami memindahkannya agar mengajar di sekolah lain lantaran tuntutan dari warga di sini," ujar Sunarya di Cianjur, Kamis, 25 Juli 2013.
Setelah itu, ujar Sunarya, pemindahan diikuti oleh suami IR yang juga pegawai di SDN Sukadana dengan status penjaga sekolah. Tak hanya itu, 10 siswa juga harus ikut pindah ke salah satu sekolah yang ada di Kecamatan Cibeber. "Kalau para siswanya tidak ikut dipindahkan. Karena gurunya pindah, jadi mereka ikut-ikutan," kata Sunarya.
Dia menambahkan, dari 10 siswa itu enam di antaranya laki-laki dan empat perempuan siswa kelas V dan VI. Mereka semua warga Desa Neglasari, Kecamatan Cibeber, dipindahkan dari SDN Sukadana pada tanggal 15 Juli 2013 saat penerimaan siswa baru. "Demi keamanan dan ketentraman di lingkungan Sukadana, terutama di sekolah, maka kita mengabulkan tuntutan warga setempat dengan memindahkan yang bersangkutan," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan dan Pendidikan Kecamatan Campaka, Deden Wahyudin, mengaku tidak tahu secara terperinci pemindahan guru di SDN Sukadana yang merupakan anggota JAI itu. Apalagi ada siswa yang juga ikut pindah dari sekolah tersebut.
"Saya tidak tahu persis, saya kan baru di sini. Tapi, yang saya tahu hanya ada dua guru yang dipindahkan. Itu juga atas desakan warga sekitar," ujarnya.
DEDEN ABDUL AZIZ
Berita Terpopuler:
FPI Hina Presiden SBY? Ini Kata Kapolri
Joko Anwar Berkicau tentang FPI
Jenderal Penangkap Nazaruddin Juga Calon Kapolri
Kompolnas: Tak Ada Calon Kapolri yang Bersih
Chelsea Terancam Batal Tampil di GBK