TEMPO.CO, Jakarta - Endah N Rhesa mengangkat tema baru dalam album ketiga mereka, Escape. Jika sebelumnya pasangan suami-istri ini mengusung tema benua, kini mereka mengangkat tentang teknologi. “Tema tentang technology and love. Sebelumnya di album pertama tentang American, lalu tentang African. Nah, yang ini belum pernah dicoba,” kata Rhesa saat ditemui di Planet Hollywood, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Pada album barunya ini, mereka menyajikan sembilan lagu serta diselipkan satu lagu intro. Kedua musikus ini mencoba memberikan pengalaman baru tentang cinta yang bertabrakan dengan penggunaan teknologi. Hal tersebut dapat terlihat jelas pada single pertama mereka yang berjudul Silence Island.
“Ceritanya tentang gimana satu keluarga di meja makan tapi sibuk sama gadget masing-masing,” Rhesa menjelaskan. Di album ini, Endah dan suaminya menciptakan musik-musik yang lebih gloomy dibandingkan dengan album-album sebelumnya.
Album ketiga ini bisa dibilang sebagai penutup trilogi album mereka setelah Nowhere To Go (2009) dan Look What We’ve Found (2013). Cerita trilogi tersebut dapat dilihat dari tokoh Shane Harden, yang selalu hadir pada cover album mereka. Pada bagian pertama, Shane Harden datang untuk menjajah sebuah pulau, kemudian pada bagian kedua ia kembali ke masa lalu dengan mesin waktunya. Kini ia kembali ke masa depan dan menemukan semuanya telah musnah seiring dengan perkembangan teknologi yang ada.
Pasangan suami-istri ini optimistis dengan setiap hal baru yang mereka coba, begitu juga dengan album ketiga ini. Mereka mengatakan, jika nantinya siap menggarap album keempat, mereka akan tetap mengangkat tema yang berbeda-beda dan keluar dari zona aman dalam bermusik.
Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya adalah grup duo yang mulai merintis karier sejak tahun 2005. Mereka memulai dengan merilis mini album berjudul The New Beginning. Keaktifan dalam bermusik membuat mereka mewakili Indonesia di Midem Festival pada awal tahun 2013 lalu. Midem Festival sendiri ialah festival tahunan di Cannes, Prancis, yang telah digelar sejak 1967.
NANDA HADIYANTI
Berita Lain:
Novel Kriminal J.K. Rowling Laku Keras
Indra Utami Tamsir Teruskan Perjuangan Waldjinah
Desy Ratnasari Fasih Bicara tentang Badak