TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Aceh masih mendata jumlah rumah rusak akibat gempa di Kabupaten Aceh Tengah. “Kami masih mengecek di lapangan,” kata Kepala BPBA, Jarwansyah, ketika dihubungi, Kamis, 25 Juli 2013.
Namun, menurut Jarwansyah, BPBA sudah mengetahui rumah rusak di Kabupaten Bener Meriah. “Ada 648 rumah rusak berat, 401 rumah rusak sedang, dan 2.161 rumah rusak ringan,” kata Jarwansyah. Rumah tersebut akan diberi bantuan dengan plafon Rp 40 juta untuk rumah rusak berat, Rp 20 juta rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta rumah rusak ringan. Untuk memperbaiki seluruh perumahan, infrastruktur, dan sektor sosial di Kabupaten Bener Meriah, BPBA mengusulkan anggaran sebesar Rp 118,5 miliar.
Pada 2 Juli lalu, gempa berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Aceh. Dua kabupaten yang paling parah terkena gempa adalah Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Gempa mengakibatkan 42 orang meninggal dan 6 orang hilang. Gubernur Zaini Abdullah telah menetapkan masa tanggap darurat selama 2 minggu hingga 16 Juli 2013.
Dalam masa tanggap darurat tersebut, TNI ikut membantu proses penyelamatan korban, evakuasi korban, dan membantu memberi data ke BPBA. “Kami turunkan satu batalion atau 1.000 pasukan untuk membantu,” kata Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda Mayor Jenderal Zahari Siregar. Setelah tanggap darurat, kini Aceh Tengah dan Bener Meriah menjalani masa transisi pemulihan.
FANNY FEBIANA
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
PAN Tolak RUU Ormas, 'Pecat Besan!'
Ada SBY, Tepuk Tangan Meriahnya untuk Jokowi
Rumah Banyak, Satu yang Jadi Favorit Djoko Susilo
Suswono: Bodohnya Pengusaha Bisa Dibohongi AF
Demonstran Wanita 'Diraba-raba' di Tahrir Square