TEMPO.CO, Jakarta - Melambatnya pertumbuhan permintaan telepon seluler cerdas (smart phone), mempengaruhi kinerja keuangan Samsung pada kwartal kedua 2013 ini.
Menurut rilis dari manajemen, perusahaan asal Korea Selatan ini meraup keuntungan US$ 8,5 miliar (sekitar Rp 82 triliun) pada kwartal kedua. Ini mengalami peningkatan 47,5 persen dibanding periode sama tahun lalu.
"Memasuki musim yang bagus, kami merasa yakin bakal mampu membukukan laba lebih besar lagi," kata Robert Yi, kepala relasi investor Samsung, dalam pernyataan tertulisnya. Meski begitu, manajemen mewaspadai terjadinya perlambatan ekonomi di Eropa.
Hanya saja, laba usaha dari divisi mobile, yang berkontribusi sebesar 2/3 dari pendapatan perusahaan mengalami sedikit penurunan. Laba ini tumbuh sebesar 52 persen atau setara dengan US$ 5,6 miliar (sekitar Rp 54 miliar. Ini turun 3,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Laporan kinerja keuangan ini termasuk penjualan ponsel andalannya yaitu Galaxy S4, yang merupakan pesaing utama iPhone. Menurut laporan kinerja, perusahaan membukukan penjualan sekitar 10 juta unit dalam satu bulan pertama.
TECHCRUNCH | BUDI RIZA
Berita Internasional Terpopuler:
Kereta Anjlok di Spanyol, 77 Peziarah Katolik Tewas
Politisi Swedia Tak Sengaja Pajang Foto Kelaminnya
Bertengkar, Pasangan Ini Bugil di Jalan
Nasib Mereka Seperti Snowden, Terjebak di Bandara
3 Tugas Utama Pangeran Harry untuk Bayi George
Kisah Penumpang Selamat Kereta Api Spanyol