TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menyatakan, bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perhubungan, pihaknya telah membicarakan persoalan trailer bertonase berat yang melewati jalur Pantai Utara Pulau Jawa (Pantura).
Djoko mengungkapkan jika larangan dikeluarkan bagi trailer tersebut, transportasi barang akan terhambat. Namun, Kementerian sudah menerapkan penahanan terhadap trailer dengan muatan berlebih, sehingga tidak diperbolehkan melintas jalur Pantura.
Penahanan itu berdampak pada turunnya volume trailer bermuatan lebih (overload) yang melewat Pantura. Djoko mengusulkan agar Kementerian Perindustrian memperhatikan produksi karoseri besar. Djoko menuturkan, produksi karoseri besar harus disertai penambahan sumbu kendaraan.
Sebenarnya, jalan nasional didesain untuk mengakomodasi 10 ton Muatan Sumbu Terberat (MST). Menurut Djoko, Direktorat Jenderal Bina Marga dan Komisi Perhubungan Dewan Perwakilan Rakyat telah meninjau jalur Pantura.
Ternyata jalur tersebut banyak dilewati truk bermuatan hingga 20 ton. Karena itulah kerusakan jalan terjadi hingga belasan kali lipat. "Kerusakannya bukan dua kali lipat, tapi dua pangkat empat kali, yaitu 16 kali lipat," ujar Djoko saat jumpa pers di kantornya, Jumat, 26 Juli 2013. Adapun Jalan yang mengalami kerusakan dini akibat dilewati kendaraan bermuatan berlebih antara lain jalur Pantura dan lintas timur Sumatera.
Untuk memperkuat jalan nasional, kata Djoko, pemerintah sudah melakukan pembetonan 229 kilometer jalan di Pantura. "Sementara itu, yang dilapisi high performance flexible pavement sepanjang 106 kilometer," katanya.
ia menjelaskan, beton jalan bisa bertahan selama 20 tahun. Pada sepuluh tahun pertama, ia melanjutkan, jalan yang dibeton dapat menahan beban hingga 20 ton MST. Untuk penanganan jalur Pantura sepanjang tahun ini tersedia anggaran Rp 1,2 triliun.
Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan jalan layang (flyover), pelebaran jalan, pembetonan, pemeliharaan rutin, dan pemeliharaan berkala. "Yang sudah terserap sebanyak 30-40 persen, selebihnya setelah Lebaran," ucap Djoko.
MARIA YUNIAR