TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Mariano Rajoy menyatakan masa berkabung nasional selama tujuh hari setelah kecelakaan kereta api di Kota Santiago de Compostela, Spanyol. “Hari ini merupakan hari yang berat,” kata Rajoy, Kamis, 26 Juli 2013. “Hari ini kita harus melalui kejadian yang mengerikan, kecelakaan dramatis yang akan selalu menghantui kita dalam waktu yang lama.”
Kecelakaan ini bertepatan pada Hari Saint James di negara itu. Rajoy mengatakan hari itu sebagai hari tersedih bagi kehidupan masyarakat Santiago pada Hari Saint James. “Bagi orang yang berasal dari Santiago, seperti aku, percayalah, ini merupakan hari tersedih sepanjang hidup pada Hari Saint James.”
Rajoy menyatakan berduka atas kejadian yang mengerikan itu. “Saya ingin mengungkapkan duka cita dan solidaritas kepada korban kecelakaan kereta api maut di Santiago,” kata Rajoy. Kecelakaan kereta api di Kota Santiago, Spanyol ini menewaskan sedikitnya 78 orang.
Sebelumnya, Ricardo Montesco, penumpang kereta api yang selamat, mengatakan kepada stasiun radio Cadena Ser bahwa kereta mendekati tikungan dengan kecepatan tinggi. Kereta itu sempat terguling hingga satu gerbong bertumpukan. Api kemudian membakar gerbong itu.
Kecelakaan ini diduga akibat kereta melaju melebih batas kecepatan di tikungan. Padahal, Spanyol dikenal memiliki catatan cukup bagus dalam hal keselamatan kereta. Apalagi keamanan rel Spanyol lebih baik daripada negara lain di Eropa.
Badan Kereta Api Eropa mencatat Spanyol berada pada peringkat 18 dari 27 negara berdasarkan kematian per kilometer perjalanan kereta api. Ada 218 kecelakaan kereta api di negara itu antara 2008-2011, jauh di bawah rata-rata Uni Eropa yang mencapai 426 kali. Kecelakaan dengan korban sebanyak itu terjadi pada 1972 di Andalusia.
BBC | CBC | WANTO
Topik Terhangat:
Bayi Kate Middleton | Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK | Daging Sapi Impor
Berita Terkait:
Kisah Penumpang Selamat Kereta Api Spanyol
Perbaikan Rel Kereta Api Jalur Selatan Selesai