TEMPO.CO, Kupang - Angkot Minervon yang mengangkut puluhan penumpang menyeruduk sebuah pohon di Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Akibatnya dua orang tewas dan empat lainnya mengalami luka berat.
Kecelakaan maut itu terjadi setelah belasan pelajar--yang menumpang angkot--pulang dari pantai Tablolong untuk berwisata, Senin, 29 Juli 2013. Namun dalam perjalanan pulang, sopir menabrak sebuah pohon. Diduga sopir itu dalam pengaruh alkohol.
Dua korban tewas yakni Alvinus Nabu, 17 tahun, dan Ferdinandus Yustus Wolo, 17 tahun. Kedua pelajar kelas tiga SMA ini tewas di tempat kejadian. Saat kecelakaan, kedua korban diduga bergelantungan di angkot Minervon itu sehingga tidak bisa menghindar saat terjadi kecelakaan. Empat penumpang lainnya hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD Johanis Kupang akibat menderita patah tulang dan luka berat.
Goris, salah satu penumpang, mengaku dirinya duduk di kursi bagian depan bersama sopir angkot. Namun, saat kejadian dirinya sedang tertidur karena mabuk minuman keras (miras). "Saya baru sadar setelah mengetahui angkot menabarak pohon," katanya. Akibatnya, Goris mengalami patah di tangan bagian kiri dan luka-luka akibat benturan keras dan pecahan kaca.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, angkot tersebut mengangkut sedikitnya 12 penumpang yang semuanya pelajar. Angkota yang ditumpangi melaju dengan kecepatan tinggi dan ingin menghindari dua sepeda motor dari arah berlawanan sekitar kilometer 30. Akibatnya, angkot itu keluar jalur dan menabrak pohon.
Brigadir Kepala Frengki, anggota unit Lantas Polres Kupang, mengatakan kecelakaan tunggal ini terjadi akibat ulah sopir angkot yang mengendarai mobil dalam keadaan mabuk dan mengemudi ugal-ugalan. Dari hasil olah TKP, polisi menemukan mobil kecelakaan dalam kecepatan tinggi. "Kami sudah menahan sopirnya, namun belum diperiksa karena masih di bawah pengaruh alkohol," katanya.
YOHANES SEO