TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Militer Andi Widjajanto mengatakan pengajuan nama Jenderal Moeldoko menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Agus Suhartono, merupakan keputusan yang tepat. Jenjang karier Moeldoko dari awal sebagai prajurit, sampai terakhir sebagai KSAD dinilai baik.
"Dia adalah lulusan terbaik Akademi Militer Akmil 1981, dia kapabel, professional dan dekat dengan rakyat," ujar Andi Widjajanto ketika dihubungi Tempo, Senin, 29 Juli 2013. Selain itu, ketika menjabat KSAD, tidak ada reaksi politik yang buruk menyangkut kinerjanya.
Menurut Andi, Moeldoko dikenal tegas dalam memimpin pasukannya dan memerintahkan bawahannya patuh terhadap hukum. Dia pernah meminta prajurit TNI tidak terbiasa melakukan pelanggaran di masyarakat seperti melanggar peraturan lalu lintas, arogan di jalan raya, disersi serta menggunakan narkoba.
Moeldoko adalah lulusan terbaik Akademi Militer (Akmil) 1981. Lepas dari pendidikan kemiliteran, Moeldoko menduduki jabatan Wadan Yonif 202/Tajimalela, Danyonif 201/Jaya Yudha, Dandim 0501 BS/Jakarta Pusat, Sespri Wakasad, Pabandya-3 Ops PB-IV/Sopsad. Karier Moeldoko makin bersinar ketika menjabat sebagai Panglima Divisi I Kostrad (Pangdivif-1 Kostrad) dan dipindahtugaskan sebagai Pangdam pertama Kodam Tanjungpura pada 2010.
Seperti diketahui, Laksamana Agus Suhartono akan memasuki masa pensiun pada Agustus 2013. Panglima TNI direncanakan akan diganti bersamaan dengan Kapolri. Sebelumnya DPR telah menerima surat dari Presiden tentang calon pengganti Panglima TNI. Di dalam daftar tersebut nama Moeldoko disebut-sebut sebagai kandidat.
GALVAN YUDISTIRA
Topik Terpanas:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014
Berita Terpopuler:
7 Pengacara Bermasalah versi ICW
Suap MA, KPK Bidik Pelaku Selain Mario dan Djodi
Rachell Dougall, Teman Ratu Narkoba Kerobokan?
Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana
ICW: Pengadilan Tipikor Siaga Satu