TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis legit pengadaan buku pelajaran sekolah kerap membuat penerbit dan pengguna buku mengabaikan kualitas. Akhirnya, berulang kali muncul kasus buku pelajaran bermuatan porno beredar luas di antara murid sekolah.
Masalahnya, meski Kementerian Pendidikan sudah mensyaratkan semua buku sekolah harus lolos seleksi Badan Standardisasi Nasional Pendidikan di Pusat Kurikulum dan Perbukuan, ada celah buat penerbit langsung menawarkan buku ke sekolah. Selain itu, celah lainnya adalah peluang pengadaan buku pendamping/pengayaan dan muatan lokal (mulok) yang memang dipasrahkan di daerah-daerah. Dua jalur inilah yang kerap dimanfaatkan penerbit buku nakal.
Lalu, bagaimana menangkalnya?
Humas Dinas Pendidikan Kalimantan Barat, Sunyata, mengaku kini semua pengadaan buku yang menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dikerjakan sendiri oleh kabupaten/kota. "Soalnya Dana Alokasi Khusus langsung ditransfer ke rekening pemerintah kabupaten/kota. Mereka yang melakukan tender sendiri,” ujarnya, Juli 2013.
Untuk memastikan transparansi, Pemerintah Kota Pontianak membentuk Lembaga Pengawas Independen Pengadaan Barang dan Jasa. Bekerja sama dengan Transparency International Indonesia, lembaga ini diharapkan bisa mengurangi kemungkinan kongkalikong tender.
Adapun di Magelang, tender kini dilaksanakan secara elektronik. "Kami pakai Layanan Sistem Lelang Elektronik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Musowir.
Selain itu, agar kualitas buku terjaga, para kepala dinas pendidikan mengaku rajin turun ke sekolah dan merazia buku-buku yang tak lolos seleksi Badan Standardisasi. "Kami turun langsung melakukan pengecekan ke setiap sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Poso, Sulawesi Tengah, Wangintowe.
Dinas pendidikan di Papua dan Sumatera Selatan juga mengaku melakukan pemeriksaan berkala atas konten buku sekolah yang beredar di wilayahnya. "Itu sudah prosedur standar kami, setiap buku beredar kami periksa isinya," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Provinsi Papua, Elias Wonda.
PARLIZA HENDRAWAN | AMAR BURASE | JERRY OMONA | OLIVIA LEWI PRAMESTI | ASEANTY PAHLEVI
Topik Terpanas:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014
Berita Terpopuler:
Jokowi Blusukan: `Pemerintah Kebobolan`
Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telpon Haji Lulung
Dahlan Iskan Bakal Calon Presiden dari Demokrat
Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana
Jokowi Ikut Konvensi? Demokrat: Tidak Ingat