TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Rito Angky Pratomo memastikan pihaknya akan membeli kedelai yang dihasilkan petani lokal. Menurut dia, hal tersebut berdasarkan peraturan dari Presiden dan Menteri Perdagangan.
"Kami pastikan akan beli," kata Angky di kantornya Selasa, 30 Juli 2013. Angky menyatakan Bulog akan membeli kedelai lokal dari sisa yang tak terjual. "Agar petani tetap bisa dapat harga sesuai penetapan harga pemerintah," ujar dia.
Sebelumnya, Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia Aip Syafrudin menyatakan pihak koperasi tahu dan tempe mengharapkan mendapat kepastian pembelian kedelai. "Mereka sudah siap menanam 2 ribu hektar," ujar dia.
Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun 2013 yang ditandatangani pada 13 Juni 2013 lalu sebenarnya telah menetapkan bahwa harga jual kedelai ke perajin maksimal Rp 7.450 per kilogram. Mekanisme penetapan harga tersebut diharapkan bisa berjalan dengan Perum Bulog yang berperan sebagai distributor yang menjembatani petani kedelai dan perajin tahu-tempe.
Soal penunjukan Bulog sebagai pengaman harga dan penyalur kedelai ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2013 yang ditandatangani oleh Presiden pada 8 Mei 2013. Dalam beleid tersebut, Bulog bahkan dimungkinkan untuk melakukan impor kedelai bila diperlukan.
Angky juga sempat menyatakan Bulog akan mengimpor kedelai dari Amerika Serikat. "Saat ini sedang tunggu ijin dari Kementerian Perdagagangan," kata dia.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita lainnya:
Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telepon Haji Lulung
Profil Lulung Lunggana, Bisnis Keras di Tanah Abang
Jenderal Ini Akan Menikahi Bella Saphira
Staf SBY: Blusukan Itu untuk Pengangguran