Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gedung Putih Kutuk Kekerasan Berdarah di Mesir  

image-gnews
Bentrokan Lagi di Mesir Tewaskan 136 Orang
Bentrokan Lagi di Mesir Tewaskan 136 Orang
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Gedung Putih, Senin, 29 Juli 2013, mengeluarkan pernyataan berisi kutukan terhadap apa yang disebut dengan kekerasan berdarah di Mesir, namun Amerika Serikat belum mengambil langkah penundaan bantuan militer ke Mesir.

Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan kekerasan yang menewaskan 80 orang di Kairo merupakan langkah mundur dari proses demokratisasi di Mesir dan tidak pas dengan janji pemerintahan sementara yang secepatnya mengembalikan ke pemerintahan sipil.

"Amerika Serikat mengutuk keras pertumpahan darah dan kekerasan di Kairo dan Aleksandria," demikian kata Earnest dalam sebuah pernyataan seraya menyerukan agar militer pendukung pemerintahan sementara respek terhadap hak-hak pengunjuk rasa.

Namun ketika ditanya wartawan mengenai kekerasan akankah dapat mendorong Amerika Serikat menunda bantuan militer ke Mesir, Earnest menjawab, "Saya tak bisa melaporkan perubahan (kebijakan) kepada Anda hari ini." Dia menambahkan, bantuan militer ditinjau kembali sejak militer Mesir mengambil alih kekuasaan pada 3 Juli 2013.

Pada Sabtu, 27 Juli 2013, pendukung presiden terguling Muhammad Mursi, berunjuk rasa besar-besaran di Kairo dan sejumlah kota besar lainnya di Mesir. Kehadiran mereka di jalanan dan Lapangan Kota Nasr justru disambut amuk senjata api oleh aparat. Menurut sejumlah laporan, akibat bedil petugas keamanan, lebih dari 100 orang tewas, sebagian besar adalah aktivis Al-Ikhwanul Al-Muslimin, pendukung utama Mursi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kementerian Dalam Negeri membantah bahwa aparat keamanan menggunakan peluruh tajam dalam menghadapi pengunjuk rasa. "Aparat kepolisian hanya menembakkan gas air mata ke arah perusuh."

AL ARABIYA | CHOIRUL

Topik Terpanas:
Anggita Sari
| Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Hormon Daging Impor | Bursa Capres 2014

Berita Terpopuler:
Jokowi Blusukan: `Pemerintah Kebobolan`

Dipaksa Minta Maaf, Ahok Telpon Haji Lulung

Dahlan Iskan Bakal Calon Presiden dari Demokrat

Pengacara Mario: KPK Jangan Umbar Wacana

Jokowi Ikut Konvensi? Demokrat: Tidak Ingat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

18 Maret 2023

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu bertemu dengan mitranya dari Mesir Sameh Shoukry di Kairo, Mesir 18 Maret 2023. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany
Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.


Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

15 Juni 2021

Pendukung Presiden Mesir terguling Mohammed Morsi berlarian menghindari tembakan pasukan keamanan Mesir saat bentrokan di distrik Nasr City, Kairo, Mesir, Rabu (14/8). AP/Manu Brabo
Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu


Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Ilustrasi. azpenalreform.a
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu


Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Tampak dua mahasiswa Indonesia menunggu evakuasi ke Bandara untuk kembali ke Indonesia di tepi jalan Kota Kairo, Mesir. Dokpri. Ahda Sabila
Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.


PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

TEMPO/Budi Yanto
PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir


Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi. REUTERS
Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.


Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.


Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Kerabat menangis dan berdoa di depan peti jenazah kerabatnya yang tewas akibat serangan bus, di Katedral Abu Garnous di Minya, Mesir, 26 Mei 2017. AP Photo
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.


Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Ahmed Hosni Taha, rektor Universitas Al Azhar . alg24.net
Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad


Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Pendukung Ikhwanul Muslimin bentrok dengan polisi saat unjuk rasa di Kairo Matariya, Mesir, 1 Juli 2015. Mereka memprotes pemerintah yang menetapkan hari libur nasional, setelah dua tahun penggulingan Presiden Mohammed Morsi. AP/Belal Darder
Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.