Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Agar Ayah Lebih Dekat dengan Bayinya

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
AP/Intelligencer Journal, Marty Heisey
AP/Intelligencer Journal, Marty Heisey
Iklan

TEMPO.CO, Pittsburg - Saat menyambut kehadiran bayi, perhatian lebih banyak diberikan kepada ibu dibandingkan ayahnya. Padahal peran ayah sangat dibutuhkan untuk membantu ibu pasca-melahirkan. Karena itu, Dokter Anak dari Pittsburg, Amerika Serikat, Mark Diamond menegaskan, perhatian kepada ayah juga harus diberikan, terutama agar ayah dapat menjadi lebih dekat dengan bayinya.

"Selain merawat secara fisik, ayah sebenarnya dapat melakukan hal lain yang juga dapat dilakukan ibu, seperti menggendong, memeluk, dan memberikan perhatian lebih," kata Mark Diamond, seperti yang dikutip dari situs WebMD, Selasa, 30 Juli 2013. "Dan hubungan yang tercipta antara bayi yang baru lahir dan ayahnya adalah sebuah hubungan yang unik," kata Diamond.

Berikut ini beberapa cara yang menurut Diamond dapat mendekatkan hubungan ayah dan bayi, bahkan lebih dekat dari seorang ibu dengan bayinya.

1. Mulai hubungan sejak dini dengan bayi di dalam perut
Bernyanyi atau membacakan buku secara teratur di perut pasangan Anda mungkin terasa aneh. Namun kebiasaan ini dapat menghasilkan hubungan yang kuat dengan bayi Anda sebelum bayi itu lahir. Menurut Diamond, suara Anda sudah dapat dikenali oleh bayi sejak mereka dalam kandungan.

2. Berperan aktif dalam pemeriksaan kesehatan kandungan
Menurut dokter David Hill, penulis buku Between Us and Dad, dengan berperan aktif dalam pemeriksaan kandungan, akan tercipta ikatan antara ayah dan bayinya melalui perasaan ibu. Seorang ibu yang merasa didukung secara emosional oleh suaminya saat masa mengandung, akan melibatkan pasangannya dalam pengasuhan anak. Sikap seperti ini dapat mendekatkan ayah dan bayinya ketika lahir nanti.

3. Banyak berdiskusi hal baru tentang bayi Anda
Bila banyak hal baru yang tidak Anda ketahui tentang dunia bayi, ada baiknya Anda berkumpul dengan teman-teman Anda sesama calon ayah baru untuk mendiskusikan hal tersebut. Tidak ada salahnya jika Anda mengunjungi pusat kesehatan dan perawatan bayi untuk menambah pengetahuan Anda. Misalnya mengunjungi ruang bersalin, agar Anda menjadi lebih terbiasa dan siap mental dalam menghadapi persalinan pasangan Anda.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Wanita paruh baya atau emak-emak tampak di video sedang terbawa emosi saat menonton televisi.
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?


8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.


Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Ilustrasi bayi. Pixabay.com
Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim


Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Ilustrasi ayah dan ibu mengobrol dengan balita. shutterstock.com
Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.


Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh. youtube.com
Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.


Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anggota WET Indonesia memperagakan gerakan akuarobik menggunakan pelampung yang dinamakan noodle. TEMPO | Dwi Nur Santi
Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.


Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

ilustrasi telinga bayi (pixabay.com)
Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi


Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.


Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Poppy Bunga usai melahirkan anak keduanya. (Seno/Tabloidbintang.com)
Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.


Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

ilustrasi susu (pixabay.com)
Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.