Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim TNBTS 'Berburu' Elang Jawa di Bromo-Semeru  

image-gnews
TEMPO/Aris Andrianto
TEMPO/Aris Andrianto
Iklan

TEMPO.CO, Malang-Keberadaan Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur akan dipantau mulai Rabu besok sampai 4 Agustus 2013. Pemantauan ditujukan untuk mengetahui bertambah-tidaknya populasi Elang Jawa di dalam kawasan setelah dipantau pertama kali pada 25-29 September 2012.

Elham Purnomo, Koordinator Tim Pemantau Elang Jawa Balai Besar TNBTS, mengatakan tahun lalu tim pemantau Balai Besar TNBTS menemukan Elang Jawa di kawasan tersebut kurang dari lima ekor. Temuan ini menarik karena sebelumnya belum pernah dijumpai burung pemangsa itu di kawasan tersebut.

“Elang jawa merupakan raptor (burung pemangsa) yang berstatus genting karena terancam punah dan mendapat prioritas untuk dilindungi bersama 13 spesies lainnya,” kata Elham kepada Tempo, Selasa, 30 Juli 2013.

Menurut Elham, pemantauan dilakukan untuk menindaklanjuti Surat Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Nomor: SK.132/IV-KKH/2011 tentang Penetapan Empat Belas Spesies Terancam Punah.

Selain elang jawa, ketiga belas spesies terancam punah lainnya adalah Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus), Banteng (Bos javanicus), Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus), Komodo (Varanus komodoensis), Owa Jawa (Hylobates moloch), Bekantan (Nasalis larvatus), Anoa (Bubalus quarlesi dan Bubalus depressicornis), Babirusa (Babyrousa babyrussa), Jalak Bali (Leucopsar rothschildi), dan Maleo (Macrocephalon maleo).

Pemantauan Elang Jawa akan dilakukan di dua stasiun pengamatan di Wilayah Seksi Pengeloaan Taman Nasional Wilayah II, yakni Wilayah Resor Pengelolaan Hutan Taman Nasional (RPTN) Jabung dan RPTN Coban Trisula. Tahun lalu pemantauan dilakukan di tiga stasiun pengamatan, tapi pemantauan di RPTN Patok Picis kali ini ditiadakan karena di sana tidak dijumpai Elang Jawa kecuali elang hitam dan elang lainnya. Elang Jawa punya bentuk fisik khusus yakni memiliki jambul.

Tahun lalu elang jawa hanya terlihat di RPTN Coban Trisula dan RPTN Jabung. Rata-rata populasi elang jawa yang kelihatan di tiap stasiun sebanyak satu ekor. Namun hasil pengamatan di setiap stasiun sangat memungkinkan jumlah individu elang jawa dapat mencapai dua ekor di tiap stasiun itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Dugaan kami ada enam ekor Elang Jawa yang kelihatan karena dalam beberapa kali pertemuan di kedua stasiun itu kami jumpai sepasang elang jawa yang melakukan aktivitas bersama,” ujar Elham, yang juga Petugas Pengendali Ekosistem.

Aktivitas utama Elang Jawa yang teramati adalah terbang berputar-putar (soaring), terbang mendatar (gliding), bersuara, dan bertengger (perching). Selama sepekan, selain elang jawa, tim TNBTS melihat burung elang hitam dan burung elang lain yang belum terindentifikasi spesiesnya.

Momentum terbaik didapat tim TNBTS saat melihat seekor elang jawa terbang dan bertengger di RPTN Jabung pada hari ketiga, 27 September. Di Coban Trisula tim sempat melihat sepasang Elang Jawa terbang bersama selama 5 menit.

Kendati jumlah yang terpantau sangat sedikit, kemunculan elang jawa di RPTN Jabung dan RPTN Coban Trisula sudah cukup bagi Balai Besar TNBTS untuk meresmikan elang jawa sebagai salah satu satwa TNBTS.

Sebelum September 2012 tak pernah ada catatan dan data resmi keberadaan Elang Jawa di sana.

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.