TEMPO.CO, Kendari - Kebakaran pasar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, kembali terjadi pada Rabu dini hari, 31 Juli 2013. Kali ini menimpa ratusan kios di kompleks penjualan barang-barang bekas, seperti pakaian, tas, hingga spring bed. Seminggu sebelumnya, 24 Juli 2013, api menghanguskan pasar tradisional Korem Mandonga.
Seorang saksi mata, Pute, mengatakan bahwa api mulai tampak di kompleks pasar di Jalan Ahmad Yani sekitar pukul 01.00 Wita. Api berawal dari salah satu kios di sudut pasar. “Api menjalar dengan cepat. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan,” kata Pute, salah seorang pedagang di pasar tersebut.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kobaran api baru bisa dipadamkan setelah dikerahkan lima unit mobil pemadam kebakaran. Sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang lokasinya bersebelahan dengan dengan pasar bisa diselamatkan.
Kepala Kepolisian Sektor Baruga Kendari, Ajun Komisris Sudirga, mengatakan jumlah kios yang hangus sekitar 250 unit. Hanya beberapa kios di bagian depan yang lolos dari jilatan api. “Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan,” kata dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kerugian akibat kabakaran pasar yang telah beroperasi hampir 20 tahun itu diperkirakan mencapai miliaran rupiah.
Pasar tersebut dikelola oleh pihak swasta. Pedagang menyewa lahan senilai Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. Bangunan kios didirikan sendiri oleh masing-masing pedagang, yang hingga saat ini berjumlah sekitar 500 pedagang.
ROSNIAWANTY FIKRY