TEMPO.CO, Bandung - Praktek korupsi dan bahasanya mulai tumbuh sejak di bangku sekolah dasar. Begitulah hasil penelitian disertasi dosen Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Aceng Abdullah. Pada penelitian komunikasi dalam praktik korupsi di Indonesia, Aceng mengajukan disertasi berjudul Komunikasi Korupsi untuk meraih gelar doktor Ilmu Komunikasi.
Dalam sidang terbuka di Ruang Sidang Program Pascasarjana Unpad, Aceng memberikan contoh korupsi di sekolah dasar. Misalnya terkait hari ulang tahun guru. Dari pengakuan orang tua, guru kelas akan bertanya ke siswa apakah mereka tahu tanggal ulang tahunnya. Bahasa seperti itu diartikan orang tua sebagai permintaan hadiah oleh si guru. "Kalau tidak memberi, orang tua takut nilai anaknya jelek," kata Aceng pada saat rehat sidang, Rabu, 31 Juli 2013.
Selain di sekolah dasar, bahasa korupsi juga terjadi di tingkatan pendidikan yang lebih tinggi, seperti bangku kuliah. Yakni kala dosen menugaskan mahasiswa menerjemahkan buku asing dalam waktu 1-2 minggu, atau dosen yang mengeluh soal rusak sepatu, tas, atau laptop mati. "Oleh obyek, semua itu ditafsirkan sebagai permintaan yang wajib dilaksanakan," kata Aceng. "Dan semua permintaan disampaikan dengan hati-hati, sebab bakal fatal jika disebutkan terang-terangan."
Dalam riset yang dilakukan di Bandung dan Jakarta sepanjang Januari-Oktober 2012, Aceng mengambil subyek: para calo pegawai negeri, calo paspor, dan ibu rumah tangga, serta calo calon anggota polisi. Ia juga mengikuti persidangan penegak hukum, seperti Sistoyo, Imas Diana, dan Setiadih. Wawancara pun dilakukan pada 10 narasumber: korban penipuan, penulis buku, peminta izin, pengacara, dan pejabat aktif di Gedung Sate, Bandung.
Menurut Aceng, bahasa korupsi juga punya karakteristik. Seperti melibatkan aparat pemerintah, pemakainya suka menjual nama pejabat dan pintar bersandiwara, punya aneka istilah, dan bahasanya santun. "Bahasa korupsi sering mengesankan sulitnya suatu prosedur, penuturnya memahami berbagai aturan, dan memanfaatkan jurnalis," kata dia.
ANWAR SISWADI
Topik terhangat:
Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita terpopuler
Jenderal Ini Akan Menikahi Bella Saphira
Ahok-Lulung Berseteru, Ini Kata Kemendagri
Anggita Sari Boleh Jenguk Freddy Budiman, Asal...
'Anak Jenderal' Paksa Petugas Buka Portal Busway