TEMPO.CO, Jakarta - Masalah kinerja yang dihadapi perusahaan manufaktur gadget asal Taiwan, HTC, tampaknya bakal terus berlangsung hingga kwartal ketiga tahun ini. Manajemen baru saja mengumumkan panduan mengenai kinerja kwartal ketiga yang memperkirakan bakal terjadinya kerugian hingga delapan persen.
Pendapatan diperkirakan berkisar US$ 1,7 -- 2 miliar (sekitar Rp 16 triliun hingga 19 triliun). Meski begitu, manajemen memperkirakan kinerja bakal membaik pada kwartal keempat. "Sejumlah tindakan telah diambil untuk memperbaiki kinerja dan bakal terlihat pada kwartal keempat," kata Peter Chou, chief executive officer dari HTC.
Menurut manajemen. kerugian pada kwartal ketiga nanti karena dipengaruhi tingginya struktur biaya, kurangnya tingkat penjualan ponsel, dan perlunya segera penghapusan produk-produk lama.
Seperti diketahui, HTC baru saja meluncurkan ponsel andalannya HTC One, yang dinilai oleh sejumlah analis sebagai ponsel paling cantik saat ini, sekitar empat bulan lalu. Namun, ponsel ini tampaknya masih belum bisa bersaing secara ketat dengan produk serupa yaitu iPhone 5 dan Samsung Galaxy S 4.
Meski begitu, manajemen menilai kinerja HTC One masih lebih baik dibandingkan produk andalan perusahaan pada tahun lalu. Manajemen juga mencoba meraih pangsa pasar kelas menengah dengan mengeluarkan produk HTC One mini.
TECHCRUNCH | BUDI RIZA