TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Tantowi Yahya, menganalogikan partai politik di Indonesia seperti klub-klub di Liga Inggris. Kebanyakan partai, kata dia, mengambil jalan instan agar bisa mendapatkan kursi banyak di parlemen, tapi misi dalam berdemokrasi terabaikan.
Salah satu cara instan yang menurut Tantowi saat ini banyak dilakukan oleh partai politik adalah menggandeng selebritas untuk menaikkan elektabilitas partai. "Ibaratnya seperti Liga Inggris, yang penting masuk Liga Champions, tapi tim nasionalnya tidak begitu bagus," ujar Tantowi saat ditemui dalam acara rilis oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia, Selasa, 30 Juli 2013.
Tantowi mengatakan seharusnya partai politik di Indonesia bisa meniru pengkaderan yang dilakukan pada Liga Jerman. "Klubnya percaya pada pemain lokal, timnasnya pun jadi kuat," ujar Tantowi. Padahal, kata dia, seharusnya partai politik bisa melakukan regenerasi kader di tingkat internal daripada asal menyodorkan calon kepada publik tapi belum teruji kualitasnya.
Dengan cara tersebut, Tantowi melanjutkan, partai politik terkesan hanya mencoba meraih popularitas, tapi tujuan ideologinya tidak tercapai. "Ini merugikan masyarakat, harusnya parpol juga memberikan pendidikan politik bagi para pemilih."
Dia menilai langkah instan partai politik tersebut sudah saatnya untuk dikoreksi. "Itu sudah terbukti kurang efektif. Buktinya, banyak anggota legislatif saat ini yang hanya modal datang, tanpa bersuara," ujarnya.
Disinggung mengenai adanya beberapa kader partainya yang juga berasal dari kalangan selebritas, Tantowi membantah langkah partainya itu sekadar menaikkan elektabilitas. "Nurul Arifin itu memang sudah kader lama, Charles Bonar terjun ke politik karena memang dia dari keluarga politik," dia menambahkan.
Tentang keberadaan dirinya sebagai seorang selebritas yang terjun ke dunia politik, dia juga berkilah, "Saya waktu itu bukan karena partai, tapi saya yang melamar sendiri."
Survei Indikator Politik Indonesia menemukan bahwa secara umum hasil akhir perolehan suara partai di daerah pemilihan lebih ditentukan oleh partai itu sendiri, bukan pada pilihan calon.
FAIZ NASHRILLAH
Terpopuler:
Joe Taslim Pindah Agama Demi Cinta
Berseteru dengan Ahok, Haji Lulung Pergi Umrah
Bang Ucu: PKL Bongkar Sendiri atau Saya Bakar
Briptu Rani Resmi Dipecat Polda Jawa Timur
SBY ke Lumajang, Dukun Semeru Dikerahkan