TEMPO.CO, Jakarta - Emiten grup perusahaan retail PT Multipolar Tbk (MLPT) menerbitkan obligasi senior sebesar US$ 200 juta (Rp 2,05 triliun) dengan tenor 5 tahun dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75 persen per tahun. Obligasi ini memperoleh peringkat B+ oleh S&P dan B+ oleh Fitch.
“Kami berniat menjadi salah satu penerbit obligasi pertama yang memasuki kembali pasar surat berharga dunia dan sukses mengeksekusi penawaran ini,” kata Presiden Direktur Multipolar, Eddy Handoko, dalam keterbukaan informasi seperti dikutip Rabu, 31 Juli 2013.
Multipolar akan menggunakan hasil bersih dari penerbitan obligasi tersebut sebesar kurang lebih US$ 165 juta untuk membayar sisa hutang pokok kepada beberapa bank, dan sisanya untuk mendanai debt service reserve account serta untuk tujuan umum.
Menurut Eddy, penerbitan Obligasi ini mencapai oversubscribed hampir 3 kali dengan order book mendekati jumlah US$ 375 juta dari sekitar 56 investor berkualitas tinggi di seluruh Asia dan Eropa. Berdasarkan distribusi geografis, 86 persen dari Obligasi ini dialokasikan kepada investor Asia, 12 persen kepada investor Eropa, dan 2 persen kepada investor Offshore US.
“Penerbitan perdana obligasi dalam dolar Amerika oleh Multipolar ini adalah obligasi dengan imbal hasil tinggi yang pertama di Asia sejak Mei 2013. Ini menunjukkan kekuatan kredit Multipolar dan Grup Lippo,” katanya.
Citigroup dan Deutsche Bank bertindak sebagai joint global coordinators dan joint bookrunners serta Nomura yang bergabung juga sebagai joint bookrunner lainnya dalam penawaran obligasi reg S ini.
Multipolar, bagian dari kelompok Lippo, adalah perusahaan holding Indonesia dengan fokus pada bisnis retail (hypermarket, supermarket) dan department store. Aset-aset operasi kunci adalah Matahari Putra Prima (MPPA) sebesar 50,2 persen (retail makanan) dan Matahari Department Store (MDS) sebesar 20,5 persen (department store).
Matahari Putra memiliki pangsa pasar sebesar 32 persen (operator hypermarket kedua terbesar di Indonesia), dan Matahari Department memiliki pangsa pasar sebesar 33 persen (department store terbesar di Indonesia)
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI