Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kembalinya Pony ke Habitat Aslinya  

image-gnews
Pony, Orang utan yang dijadikan pelacur saat belum direhabilitasi. Orangutan.or.id
Pony, Orang utan yang dijadikan pelacur saat belum direhabilitasi. Orangutan.or.id
Iklan

TEMPO.CO, Borneo - Setelah ramai diperbincangkan di dunia maya, Pony, seekor orang utan Sumatera, akhirnya bisa kembali ke habitat aslinya. Setelah sebelumnya Pony dikabarkan tidak diperlakukan sebagaimana mestinya oleh sang pemilik. Saat itu, Pony tidak disimpan sebagai hewan peliharaan, tetapi dia dipaksa untuk melacur.

Seperti yang dilaporkan Orangutan.or.id, Pony memiliki kehidupan yang sangat tragis sebagai orang utan. Ia dipaksa menjadi pelampiasan hasrat seksual manusia. Orang utan betina ini diperlakukan sebagai pelacur. Para pria bisa membayar sejumlah uang kepada pemilik rumah untuk berhubungan seks dengannya.

Tidak ada yang tahu sudah berapa lama Pony berada di rumah tersebut. Awalnya, pemilik rumah sangat menolak untuk menyerahkan Pony. Baginya, Pony merupakan mesin ATM dan sumber keberuntungan. Bahkan, bagi siapa saja yang mencoba untuk melepaskan Pony, akan berhadapan dengan tentara orang-orang lokal yang bersenjatakan parang, yang siap berjuang untuk pemilik rumah.

Setelah melewati proses yang melelahkan selama satu tahun, Pony akhirnya disita oleh Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah, bekerja sama dengan Yayasan BOS dan pasukan keamanan setempat, dari sebuah rumah pelacuran di Desa Pangi Kareng, Kalimantan Tengah, pada 2003. Dia baru berusia sekitar 6 tahun pada saat penyitaan.

Pony pertama kali datang ke Nyaru Menteng pada 13 Februari 2003. Kondisinya menyedihkan dan mengerikan. Pemilik rumah telah mencukur seluruh rambutnya, sementara tubuhnya ditutupi gigitan nyamuk. Dia tidak bisa berhenti menggaruk gigitan dan kulitnya sudah terinfeksi. Tidak mudah bagi Pony belajar untuk hidup sebagai orang utan liar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kini, Pony berusia 17 tahun. Pusat Rehabilitasi Orang Utan di Nyaru Menteng telah merelokasi Pony ke Pulau Kaja sebagai langkah pra-lepas liar. Setelah sebelumnya ia sempat mendapatkan perawatan dan pendidikan agar dapat hidup sebagai orang utan.

ORANGUTAN.OR.ID | ANINDYA LEGIA PUTRI


Terhangat:

Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur

Baca Juga:
Jenderal Ini Akan Menikahi Bella Saphira

Profil Lulung Lunggana, Bisnis Keras di Tanah Abang

Staf SBY: Blusukan Itu untuk Pengangguran


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Petugas mengukur panjang sirip  lumba-lumba pink saat melakukan sensus, di kawasan reservasi Mamiraua, Amazon, Brazil, 20 Januari 2020. Nelayan setempat masih melakukan praktek perburuan ilegal terhadap lumba-lumba air tawar atau lumba-lumba pink untuk dijadikan umpan saat memancing ikan berjenis piracatinga. REUTERS/Bruno Kelly
Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.


Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus saat merilis penangkapan pedagang hewan langka/ Tempo/Julnis
Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.


Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Kepala Hydrophis cyanocinctus, ular luat yang bernapas dari dahinya. (Theconversation/Alessandro Palci)
Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.


Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Bulus yang diserahkan pada pengelola Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta. Dok. Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta
Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.


Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjing dengan ras Siberian Husky tidur berbaris dengan enam anaknya. (dailymail)
Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.


Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Bangkai Harimau Sumatera yang Dibunuh Warga Mandailing Natal,Ahad 4 Maret 2018. Dok.Polda Sumut.
Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.


Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Masuk Pemukiman Warga, Petugas Lepasliarkan Kukang Jawa. TEMPO/Darma Wijaya
Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.


Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Binatang sejenis lumba-lumba berkepala dua yang tertangkap nelayan di Laut Utara, pada Mei 2017. (bbc.co.uk)
Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.


Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Tiga Lutung Jawa Asal Inggris Tiba di Javan Langur Center Batu. TEMPO/Dicky Nawazaki
Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.


30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

Beberapa ekor Kukang yang disita dari pelaku penjual hewan dilindungi, 5 Oktober 2016. TEMPO/Inge Klara
30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.