TEMPO.CO, Jakarta - Rumah kosong yang ditinggal mudik kerap menjadi sasaran pencuri menjelang Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Oleh karena itu, Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Utara, AKBP Allan Satya, mengimbau masyarakat untuk waspada akan modus pengintaian yang kerap digunakan pencuri rumah kosong
"Ada beberapa modus yang kerap digunakan pencuri untuk mengintai rumah kosong," ujarnya kepada wartawan, Kamis, 1 Agustus 2013.
Modus operansi yang sering digunakan, kata Allan, adalah pencuri melakukan pengintaian dengan menyamar sebagai tukang koran, pemulung, atau petugas listrik. Dari pengintaian itu, pencuri melakukan mapping atau menandai rumah-rumah yang menjadi targetnya.
Allan mengatakan, cara pencuri menandai dan menentukan rumah yang akan dicuri saat pengintaian pun beragam. Mereka yang menyamar sebagai tukang koran, misalnya, menandai rumah yang akan dijadikan target dengan melihat apakah koran yang mereka antarkan diambil atau tidak.
"Kalau korannya masih juga belum diambil sang pemilik rumah, itu sudah menandakan kalau rumah incarannya tak berpenghuni,"ujar Allan menegaskan.
Baca Juga:
Untuk pencuri yang menyamar sebagai penjual keliling, kata Allan, melakukan pengintaian dengan mengecek satu persatu rumah yang kosong. Hal ini menurutnya sulit dideteksi karena terkadang perbedaan penjual asli dengan palsu begitu tipis.
Allan menyarankan warga yang hendak mudik sebaiknya menitipkan huniannya kepada pihak-pihak keamanan di sekitar lingkungannya. "Bisa juga kepada keamanan setempat ataupun pihak Kepolisian," kata Allan mengakhiri.
ISTMAN MP
Topik terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011
Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal
Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar