TEMPO.CO, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) mencatat produk gadai terbesar dari nasabah berasal dari emas. "Saat ini produk emas mencapai lebih dari 95 persen untuk produk jasa gadai," kata Direktur Keuangan PT Pegadaian, Dwi Agus Pramudya, saat acara bazar Pegadaian di Kantor Pusat Pegadaian, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Agustus 2013.
Dwi menjelaskan penurunan harga emas per troy ounce belakangan ini telah mempengaruhi penyaluran peminjaman yang justru meningkat di segi penebusan. "Karena harga emas turun, nasabah terlihat buru-buru menebus seiring dengan menjelang hari raya ini," kata Dwi.
Baca Juga:
Untuk produk gadai lain seperti barang elektronik dan kendaraan bermotor, Dwi mengatakan, kisarannya masih terhitung tetap. "Kalau dibanding produk gadai emas masih relatif sedikit," ujarnya.
Dalam kondisi menjelang hari raya lebaran, Dwi mengatakan peningkatan terjadi banyak di penebusan barang gadai. "Untuk peminjaman, terjadi penurunan sebesar 20 persen dari kondisi hari biasa."
Dwi mengatakan penyaluran peminjaman menjelang lebaran hanya mencapai kisaran Rp 4 hingga 5 triliun. "Di hari biasa penyaluran bisa mencapai 7 triliun," kata Dwi. Ia mengungkapkan laba perseroan tercatat menurun. "Kami sedang mengupayakan penurunan nilai untuk kerugian potensial jika harga emas tidak kunjung naik," kata Dwi.
Untuk laba bersih, Pegadaian mencatat perolehan sebesar Rp 718 miliar. "Jika cadangan penurunan tidak kami lakukan, laba bersih bisa didorong hingga Rp 1,1 triliun," tuturnya.
Untuk proyeksi serta rencana bisnis, Dwi mengatakan, belum ada perubahan atau revisi target tahunan 2013. "Meskipun menurun, kami tetap optimis bisa kembali naik dengan menunggu kenaikan harga emas," kata Dwi.
ISMI DAMAYANTI
Berita lainnya:
Berselisih dengan Lulung, Ini Ideologi Ahok
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Soal Ahok-Lulung, Jokowi: Jangan Dipanas-panasi
Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal
Ahok: Saya Enggak Pernah Musuhan dengan Lulung
Ini 11 Proyek Yang Dilaporkan Nazaruddin ke KPK