TEMPO.CO, Jakarta - Pengumuman inflasi bulan Juli yang melonjak tinggi membolak balik arah indeks. Sentimen positif bursa regional yang dipicu optimisme dari data perekonomian Amerika Serikat kuartal kedua yang tumbuh 1,7 persen tidak mampu menahan pergerakan liar indeks.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia hingga sesi I perdagangan siang ini, Kamis 1 Agustus 2013, melemah tipis 1,06 poin (0,02 persen) ke level 4.609,32. Indeks bergerak fluktuatif dalam rentang yang lebar antara 4.632 (tertinggi) hingga 4.592 (terendah).
Analis dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, Benedictus Agung, mengatakan faktor melemahnya data-data domestik masih menjadi pemberat IHSG. "Pelaku pasar dihantui kenaikan inflasi."
Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi pada bulan Juli 2013 berada di angka 3,29 persen yang disumbang oleh kenaikan bahan bakar minyak, bahan makanan, makanan jadi, transportasi, dan komunikasi. Sementara itu secara year on year inflasi tercatat 8,61 persen.
Naiknya inflasi diperkirakan akan diikuti oleh kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. Selain itu, inflasi juga akan mendorong investor meminta imbal hasil obligasi lebih tinggi sehingga harganya bisa jatuh.
Menurut Benedictus, laju perekonomian domestik masih menjadi ganjalan bagi IHSG untuk melanjutkan tren positif. "Ditambah belum adanya kepastian kapan The Fed mulai mengurangi program stimulusnya," kata dia.
Hingga pukul 12.40 WIB, bursa regional cenderung menguat. Indeks Hang Seng naik 0,58 persen, indeks Shanghai naik 1,05 persen, Strait Times naik 0,47 persen. Sementara Nikkei 225 menguat 2,38 persen dan bursa Korea naik 0,35 persen.
PDAT | M. AZHAR
Topik Terpanas:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri | Daging Impor
Berita Terpopuler:
Ahok: Saya Enggak Pernah Musuhan dengan Lulung
Ini 11 Proyek Yang Dilaporkan Nazaruddin ke KPK
Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar
Ketua KPU Jatim: Jumat Khofifah Resmi Jadi Cagub
Dahlan Iskan Copot Dirut Merpati Rudy Setyopurnomo
Pejabat Pemukul Pramugari Sriwijaya Dicopot