Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Pelantikan Rouhani, AS Perketat Sanksi Iran  

image-gnews
Barack Obama. AP/Carolyn Kaster
Barack Obama. AP/Carolyn Kaster
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Para politisi Amerika Serikat di Kongres telah meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) pengetatan sanksi terhadap Iran. RUU ini dikeluarkan beberapa hari menjelang pelantikan presiden terpilih, Hassan Rouhani. Sikap para politikus itu berbeda dengan bahasa perdamaian Presiden Barack Obama terhadap Iran.

RUU mendapatkan persetujuan 400 suara melawan 20 suara dalam sebuah pemungutan suara di Kongres, Rabu, 31 Juli 2013. Isi sanksi yang dikenakan terhadap Iran antara lain memotong ekspor minyak Iran dari satu juta barel per hari menjadi per tahun.

Menurut Badan Energi Internasional, ekspor minyak mentah Iran ke sejumlah negara turun 800 ribu barel per hari pada Juni, dari 1.250 juta di bulan Mei 2013.

Sebelumnya, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menerapkan sanksi dengan mengurangi ekspor minyak Iran lebih dari separuh. Guna mengekfektifkan sanksi, AS bekerja sama dengan konsumen terbesar minyak Iran, yakni Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Kendati RUU telah lolos dari pembahasan di Kongres, namun masih harus melewati Senat dan tanda tangan Presiden Barack Obama sebelum ditetapkan sebagai Undang-Undang.

Ed Royce, anggota Kongres dari Republik mewakili negara bagian California dan Komite Urusan Luar Negeri yang mempelopori RUU, mengatakan AS tidak memiliki prioritas keamanan lebih tinggi daripada mencegah Iran memiliki senjata nuklir.

"Presiden baru atau bukan, saya yakin Pemimpin Agung Iran tetap melanjutkan di jalur ini (program nuklir)," kata Royce.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil pemungutan suara di Parlemen menujukkan tumbuhnya ketidaksepahaman antara Gedung Putih dengan Kongres. Salah seorang pejabat senior di pemerintahan Obama mengatakan, Gedung Putih secara prinsip tidak menolak sanksi baru, namun ingin memberi Rouhani sebuah perubahan.

Sejumlah pengamat menerangkan bahwa RUU itu merupakan sebuah pesan agresif yang dikirimkan sebelum pelantikan Rouhani pada Ahad, 4 Agustus 2013.

Salah seorang dari 20 anggota Kongres yang menentang RUU, Jim McDermott, dari Demokrat-Washington, mengatakan pemungutan suara soal sanksi terhadap Iran dianggap terlalu terburu-buru sebelum Rouhani menempati kantornya.

"Ini sebuah sinyal berbahaya yang dikirimkan dan kemampuan kita terbatas guna menemukan solusi politik terhadap masalah senjata nuklir di Iran," kata McDermott.

AL JAZEERA | CHOIRUL


Baca juga:

Berselisih dengan Lulung, Ini Ideologi Ahok

Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan 

Soal Ahok-Lulung, Jokowi: Jangan Dipanas-panasi 

Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal 

Ahok: Saya Enggak Pernah Musuhan dengan Lulung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Seorang wanita meniup kantong plastik saat mengambil sampel udaranya untuk tes Covid-19 menggunakan GeNose C19 di sebuah stasiun kereta di Jakarta, Rabu, 3 Februari 2021. Alat buatan Indonesia ini mulai digunakan untuk screening penumpang kereta jarak jauh. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.


Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Bupati terpilih Sabu Raijua, NTT, Orient P Riwu Kore menjadi perbincangan setelah disebut-sebut sebagai warga negara Amerika Serikat. Orient mengakui sempat memiliki paspor AS, namun tidak lantas mengubah status kewarganegaraannya. Facebook.com
Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020


Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat mengikuti pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Istana di Singapura, 11 Juni 2018. REUTERS/Jonathan Ernst
Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.


Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.


Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Ilustrasi microchip semikonduktor. [REUTERS/Kim Kyung-Hoon]
Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.


Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Sekitar ratusan ribu warga Amerika Serikat turun ke jalan pada Sabtu, 30 Juni 2018, menuntut pemerintahan Presiden Donald Trump mengizinkan imigran masuk dan mempertemukan anak imigran dengan orang tua mereka. Reuters
Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.


Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Gas air mata dilepaskan di antara pengunjuk rasa saat bentrokan dengan polisi di Gedung Capitol pada rapat pengesahan hasil pemilihan presiden 2020 oleh Kongres AS di Gedung Capitol AS di Washington, 6 Januari 2021. Sekitar 350 pasukan Garda Nasional D.C. dikerahkan untuk mengantisipasi kerusuhan yang diperkirakan akan terjadi. REUTERS/Shannon Stapleton
Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol


Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Wartawan asal Amerika Serikat, Daniel Pearl, yang tewas dipenggal pada 2002. Sumber: The Times of Israel
Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.


Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Dokter umum Luisa Vera bereaksi setelah menerima vaksin virus corona (Covid-19) buatan Pfizer-BioNTech di Universitas Kesehatan Indiana, Rumah Sakit Methodist di Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, Rabu, 16 Desember 2020. Kredit: ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan Woolsto/HP/djo/am.
Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19


Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Silinder berisi uranium di fasilitas nuklir Fordow, Iran.[IRNA]
Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran