Viaduct Gentong Jalur Selatan Dibuka Situasional

Editor

Pruwanto

Sejumlah pekerja memasang lampu jalan sel surya di jalur Lingkar Gentong di Tasikmalaya, Jawa Barat, (1/8). 24 lampu jalan mulai dipasang dan ditargetkan selesai pada besok pagi. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah pekerja memasang lampu jalan sel surya di jalur Lingkar Gentong di Tasikmalaya, Jawa Barat, (1/8). 24 lampu jalan mulai dipasang dan ditargetkan selesai pada besok pagi. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung -Jalan baru Viaduct Gentong di jalur selatan, Tasikmalaya, Jawa Barat hanya akan dibuka jika kemacetan arus mudik mengancam jalur Gentong Lama. Alasannya, jalan baru sekitar 1 kilometer untuk arus arah ke Bandung itu belum sepenuhnya siap dilalui kendaraan semua ukuran setiap hari. Hingga H-7 Lebaran, jalur yang biasa disebut Lingkar Gentong di atas ini pun masih ditutup.

"Lingkar Gentong akan dibuka situasional dulu. Begitu arus padat, kita buka sampai (kemacetan) arus mencair. Jadi seperti jalur alternatif dan Km 66 tol Cikampek,"ujar Kepala Polda Jawa Barat Irjen Suhardi Alius usai upacara gelar pasukan pengamanan Lebaran di kantornya, Kamis, 1 Agustus 2013.

Pantauan Tempo Kamis malam, jalan baru di sebelah atas jalur Gentong lama ini masih ditutup perintang besi dan bambu di kedua ujung. Jalur nampak lengang. Beberapa warga bermotor nampak kongko di bagian tengah jalur dan satu-dua sepeda motor lainnya sesekali melintas dari kedua arah.

Empat pemuda tampak sedang bekerja di jembatan yang terletak sekitar pertengahan jalur. Mereka tengah mengelas jaring jawat baja di bagian atas pagar jembatan di atas rel kereta api itu. Sementara arus kendaraan di jalur lama Gentong melintas ramai lancar dari kedua arah.

Sementara itu, 10 rambu lalu-lintas terpasang di bahu kiri-kanan sepanjang jalur. Ada rambu 'Licin di Waktu Hujan', jalan berliku, jalan menanjak, dan rambu rawan longsor. Sebanyak tujuh lampu penerangan terpasang di kiri-kanan jalan dan tampak menyala. Namun itu baru terpasang di separuh jalur. Di jembatan hingga ujung jalur masih gelap gulita.

Sebelumnya, Jum'at 26 Juli lalu, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan sempat menjanjikan Lingkar Gentong dibuka mulai H-10. "Setelah diuji coba hari Senin (29 Juli atau H-10) langsung dibuka untuk seterusnya,"kata dia saat meninjau jalan baru itu pekan lalu.

Atep, warga setempat, mengatakan, viaduct Gentong memang sempat diujicoba Selasa 30 Juli lebih dari satu jam. Uji coba dipandu Dinas Perhubungan dan Polres Tasikmalaya. "Waktu itu semua kendaraan diperbolehkan lewat Lingkar (Gentong). Tapi kemudian ditutup lagi sampai sekarang,"ujar dia di pangkal Lingkar Gentong malam ini.

Menurut pemuda 37 tahun warga kampung Cisela ini, pembangunan dan kelak pembukaan viaduct Gentong kurang efektif lantaran terlalu pendek. Sebab setelah terbagi dua di pangkal Lingkar Gentong di kampung Cisela, di ujung Lingkar, arus dari Tasik akan langsung bergabung lagi dengan arus dari arah Nagreg di jalur lama.

"Jadi, kalau Lingkar Nagreg dibuka nanti, akan terjadi penyempitan jalur lagi. Lalu nanti macet lagi. Ekor macetnya tetap saja bisa panjang sampaidaerah Pamoyanan (kawasan setelah Gentong). Jalur Gentong lama juga tetap saja rawan kecelakaan dan longsor,"kata pemuda yang enggan dikutip nama aslinya itu.

ERICK P. HARDI