Ini Titik Rawan Mudik Jawa Timur

Editor

Pruwanto

Sejumnlah warga perbatasan Indramayu-Subang yang berprofesi sebagai penyapu uang koin berebut uang koin dari pengendara yang melintas di jembatan sew, Jawa Barat, (1/8). Aksi ini menghambat laju pemudik dan membahayakan diri mereka. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Sejumnlah warga perbatasan Indramayu-Subang yang berprofesi sebagai penyapu uang koin berebut uang koin dari pengendara yang melintas di jembatan sew, Jawa Barat, (1/8). Aksi ini menghambat laju pemudik dan membahayakan diri mereka. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Surabaya:Kepolisian Daerah Jawa Timur memetakan 95 lokasi rawan macet dan 90 titik rawan kecelakaan yang sebagian besar berada di jalur Pantai Utara. "Ada 95 titik rawan macet dan 90 titik rawan kecelakaan lalu-lintas di Jawa Timur," kata Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Ajun Komisaris Besar Suhartoyo.

Menurut Wakil Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Brigadir Jenderal Moechgiarto, kecelakaan biasanya terjadi karena bertemunya kendaraan di persimpangan dan banyaknya kendaraan besar seperti bus dan truk.  Kepolisian menerjunkan 13.184 personel gabungan selama mudik dan balik mulai 2 Agustus -17 Agustus 2013. Mereka akan ditempatkan di berbagai titik untuk mengatur kelancaran lalu-lintas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Ia menghimbau masyarakat menggunakan pos-pos rest area jika merasa lelah selama perjalanan. Sejumlah terobosan dibuat guna mengantisipasi kecelakaan dan kemacetan. "Kami buat spanduk, bendera merah sebelum daerah rawan, supaya laka lantas diantisipasi," ujarnya.

Ia meminta masyarakat tidak melewati titik-titik rawan di jam-jam macet. "Kalau bisa berangkat sebelum atau setelah jam macet," ujarnya.

Antisipasi macet dan kecelakaan, kata Moechgiarto bisa memanfaatkan mudik bareng. Sejumlah perusahaan sudah menyediakan kegiatan mudik bersama baik menggunakan bus ataupun motor. Data Polda Jatim menunjukkan tren kecelakaan meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2011 lalu misalnya ada 735 kejadian kecelakaan. Namun pada 2012 meningkat 49,52 persen menjadi 1.099 kasus.

Sedangkan untuk korban meninggal dunia juga meningkat 30,54 persen dari 96 jiwa di tahun 2011 menjadi 130 jiwa di 2012.  Korban luka berat menurun 27,13 persen dari 129 orang pada 2011 menjadi 94 orang pada 2012. Namun, korban luka ringan naik drastis 133,92 persen dari 510 orang di 2011 menjadi 1.193 orang pada 2012. Sementara kerugian material yang diakibatkan dari kecelakaan lalu lintas menurun 44,6 persen. pada 2011 lalu, kerugian mencapai Rp 1,98 miliar menjadi Rp 1,09 miliar.

Berikut sejumlah titik rawan macet dan kecelakaan itu: