Pemudik Tol Cileunyi Bakal Mengular 15 Km Lebih

Editor

Zed abidien

Sejumlah kendaraan keluar-masuk Pintu Tol Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/8). Hingga H-4, total kendaraan yang melalui gerbang tol ini mencapai lebih dari 60.000 kendaraan. TEMPO/Prima Mulia
Sejumlah kendaraan keluar-masuk Pintu Tol Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/8). Hingga H-4, total kendaraan yang melalui gerbang tol ini mencapai lebih dari 60.000 kendaraan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Pintu Tol Cileunyi ditargetkan melepas 49 ribu mobil pemudik ke jalur mudik tengah Sumedang dan jalur selatan Nagreg saat puncak arus mudik pada H-5 atau H-4 Lebaran kali ini. Itu berarti meningkat dibanding target puncak arus mudik Lebaran tahun lalu sebanyak 45 ribu mobil dan arus pada hari libur biasa sebanyak 29 ribu mobil.

"Itu berarti saat puncak arus, antrean di 9 gardu 'exit' gerbang Cileunyi nanti bisa mencapai lebih dari 15 kilometer. Karena saat puncak arus mudik tahun lalu, 45 ribu mobil, antreannya sampai 15 kilometer," ujar Christiantio Priambodo Kepala PT Jasa Marga Cabang Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi, Kamis 1 Agustus 2013.

Untuk mengatasi kemacetan saat kendaraan keluar tol Cileunyi, Christiantio memastikan, Jasa Marga berkoordinasi dengan kepolisian. "Koordinasi ini misalnya pembukaan pintu keluar secara maksimal 9 gardu exit bisa dikurangi menjadi 8 gardu untuk mengurangi kepadatan di (jalan arteri) simpang Cileunyi. Karena kemacetan ini ekornya bisa sampai masuk ke tol," kata dia.

Christabntio pun memastikan pengamanan kondisi jalan tol sudah ditingkatkan. Ruas yang sempat longsor sudah diperbaiki. Permukaan jalan yang rusak sudah ditambali. "Kami juga terus mengimbau agar pengemudi mentaati aturan batas kecepatan 80 Km per jam seperti tertera pada rambu-rambud di beberapa ruas rawan kecelakaan seperti Km 90-100," kata dia.

"Kalau kelelahan, pengemudi sebaiknya beristirahat sampai pulih di rest area yang kami sediakan seperti di Km 125, Km 97, Km 88. Karena mengemudi di tol ini memang perlu badan yang fit," kata Christiantio menandaskan.

ERICK P. HARDI