Ini 11 Kawasan Macet di Jabar dan Jateng  

Editor

Zed abidien

Sejumlah kendaraan arus mudik terjebak macet di jalur Pantura di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, (1/08). Kemacetan ini mencapai 10 km. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Sejumlah kendaraan arus mudik terjebak macet di jalur Pantura di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, (1/08). Kemacetan ini mencapai 10 km. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan secara umum, semua jalur yang disiapkan untuk arus mudik dan balik sudah dapat berfungsi. "Yang masih rawan macet itu jalur utara, Cirebon - Tegal," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Suroyo Alimoeso, melalui pesan pendek, Jumat, 2 Agustus 2013.

Ia pun menyebut jalur selatan Jawa, yaitu di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah rawan macet. Menurut Suroyo ada dua hal penyebab kemacetan, yaitu pasar tumpah dan persimpangan, baik dengan kereta maupun bukan.

Kementerian Perhubungan menyebut setidaknya ada 12 titik kemacetan yang harus diwaspadai di sepanjang jalur mudik di pulau Jawa. "Salah satunya adalah Simpang Jomin," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan.

Sementara itu, sebelas titik kemacetan lainnya berada di:

1. Pertemuan jalur alternatif untuk motor di Ciasem
2. Paliaman
3. Perlintasan sebidang kereta api (KA) di pintu keluar tol Pejagan
4. Cikampek - Simpang Cikopo
5. Ruas jalan Simpang Gadog - Puncak
6. Ruas jalan Rancaekek
7. Gentong - Limbangan
8. Ciregol, Bumiayu
9. Perlintasan Sumpiuh
10. Perlintasan Karanganyar
11. Ungaran

Kementerian Perhubungan menyatakan akan ada pagar betis sepanjang Karawang - Cirebon selama masa mudik. "Sebanyak 9.000 aparat kepolisian disiapkan untuk pagar betis," kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan, Hotma Simanjuntak.

Ia menjelaskan, satu petugas kepolisian akan ditempatkan di setiap jalan sepanjang 1.500 meter jalur tersebut. Hotma menyebut ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian petugas yang berjaga di jalur mudik. Pertama, adanya "bottle neck".

Menurut Hotma, "bottle neck" biasa terjadi di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), rumah makan, dan masjid. Kedua, jalur Cikampek - Simpang Jomin - Simpang Mutiara. Ia mengungkapkan, jalur segitiga emas itu rawan penumpukan arus kendaraan.

"Kalau di situ macet, nanti kendaraan akan dialihkan ke Sadang," ujarnya. Jika Sadang pun mengalami kemacetan, petugas akan mengarahkan kendaraan menuju Cileunyi. Ketiga, Hotma menuturkan, pemudik dengan motor yang melalui jalur Ciasem akan menyebabkan kemacetan.

Lintas Karawang - Krasak - Cikalong akan dioperasikan sebagai jalur alternatif untuk pemudik yang menggunakan motor. Pada tahun lalu, kata Hotma, penyebab utama kemacetan ketika mudik adalah sikap pengemudi yang tidak bersabar dan tidak disiplin.

Hotma pun menyebut dari tahun ke tahun ada cerita yang sama tentang mudik. "Sama ceritanya, Simpang Jomin selalu macet," ucapnya.

MARIA YUNIAR