Polres Subang Tutup Ratusan Pemutar Arah  

Editor

Budi Riza

Sejumlah kendaraan arus mudik terjebak macet di jalur Pantura di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, (1/08). Kemacetan ini mencapai 10 km. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Sejumlah kendaraan arus mudik terjebak macet di jalur Pantura di Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, (1/08). Kemacetan ini mencapai 10 km. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -  Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat, terus melakukan rekayasa lalu-lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan total saat berlangsungnya puncak arus mudik di jalur utama pantai utara Jawa (Pantura).

Salah satunya dengan cara menutup ratusan titik pemutar arah. "Pemutar arah yang sudah kami tutup sebanyak 201 dari total 261 titik," kata Ajun Komisaris Ricko Taruna, Kepala Satlantas Polres Subang, saat dihubungi Tempo, Jumat pagi, 2 Agustus 2013.

Adapun titik yang masih bisa dibuka tutup, Ricko menjelaskan, sebanyak tujuh titik. Dan sebanyak 53 titik dibuka khusus untuk kepentingan lalu-lintas warga lokal dari mulai Gamon di tapal batas Karawang hingga jembatan Sewo perbatasan dengan Indramayu sepanjang 45 kilometer.

Berdasarkan pemantauan Tempo, penutupan ratusan pemutar arah tersebut ditutup dengan menggunakan penghalang terbuat dari beton, traffic cone, dan ribuan tolo-tolo terbuat dari kaleng bekas cat bersisi adukan semen.

Puncak arus mudik di jalur utama Pantura diprediksi akan terjadi sepanjang H-4 hingga H-3. Pada saat itu, secara bersamaan jutaan kendaraan roda empat dan roda dua yang muntah dari arah Jakarta menuju Cirebon, Jawa Tengah, Jawa Timur dan NTB dan Bali, akan memadati jalur lalu-lintas tersibuk di Indonesia itu.

Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto, menaksir pada saat puncak arus mudik tersebut kendaraan yang melintas jalur Pantura akan mengalami peningkatan 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu.  

Mulai Jumat, 2 Agustus 2013, jalur Pantura akan diamankan dengan sistem pagar betis. "Setiap 200 meter dijaga dua anggota Brimob dan anggota polisi biasa," kata Chiko.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Subang, Harlan, mengatakan pihaknya juga menempatkan 340 anggotanya dengan menempati tiga pos khusus mulai dari ruas Gamon, Pamanukan, sampai Jembatan Sewo.

"Ada yang bertugas bereng dengan polisi, tapi ada pula yang bertugas khusus mengamankan arus di lokasi-lokasi pasar tumpah," ujar Harlan. Seperti diketahui, ada empat pasar tumpah di Pantura Subang yang bakal menghadang laju kendaraan para pemudik, yakni pasar tumpah Sukamandi, Ciasem, Pamanukan, dan Pusakanagara.

"Tetapi, yang tingkat kepadatannya paling parah adalah pasar tumpah Sukamandi dan Ciasem, jaraknya pun berdekatan," ujar Herlan. Ia mewanti-wanti agar pemudik bersabar dan menjalankan kendaraannya tidak lebih dari 60 kilometer per jam.  

NANANG SUTISNA
 
Topik terhangat:

Ahok vs Lulung
| Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri

Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011

Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal

Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar