H-7 Lebaran, 85 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Editor

Rini Kustiani

Sejumlah kendaraan pemudik yang menuju pantura terjebak macet di pintu keluar tol Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat. (2/8). TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Sejumlah kendaraan pemudik yang menuju pantura terjebak macet di pintu keluar tol Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat. (2/8). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang seminggu Lebaran, sebanyak 85.190 kendaraan bermotor pribadi, baik roda dua maupun empat, meninggalkan DKI Jakarta. Jumlah ini lebih sedikit dari hari yang sama di periode 2012 sebelumnya, yakni sebanyak 216.425 kendaraan. Jika dibandingkan dengan saat kondisi puncak arus Lebaran tahun 2012, hari ini terjadi penurunan.

Hal ini terjadi karena libur bersama sebelum Hari Idul Fitri tahun ini lebih panjang dibanding tahun lalu. "Sehingga distribusi arus mudik jadi lebih merata," ucap Direktur Operasi Jasa Marga, Hasanuddin seperti dalam rilis yang diterima Tempo pada Jumat malam, 2 Agustus 2013.

Hasil data tersebut diperoleh dari pemantauan yang dilakukan oleh perhitungan lalu lintas terklasifikasi (Traffic counting) yang terdapat di enam titik. Keenam titik itu adalah Ciasem, Sadang, Ciamis, Merak, Cisarua, Cicurug.

Di Ciasem Kementerian Perhubungan memantau arus kendaraan yang melewati jalur Pantai Utara. Sadang untuk arus kendaraan yang melewati jalur tengah (alternatif). Ciamis untuk arus kendaraan yang melewati jalur Pantai Selatan. Merak untuk arus kendaraan dari dan menuju Sumatera. Cisarua untuk arus kendaraan yang melewati jalur Puncak, Bogor. Cicurug untuk arus kendaraan yang melewati Sukabumi.

Hari ini, sebanyak 34 ribu motor tercatat meninggalkan Jakarta. Sedangkan mobil pribadi sekitar 26 ribu lebih. Distribusi sebaran lalu lintas pada periode mudik H-7 Lebaran ini didominasi oleh pergerakan lalu lintas ke timur atau arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Prosentase untuk pergerakan tersebut sebesar 48,34 persen.

Pergerakan ke timur pulau Jawa ini didominasi oleh jalur Pantai Selatan melalui Cileunyi. Prosentase untuk arus ini adalah 60,16 persen.

Sementara itu, Humas PT Jasa Marga Wasta Gunadi mengatakan bahwa pucak arus mudik yang akan meninggalkan Jakarta akan terjadi pada hari Sabtu-Minggu, 3-4 Agustus 2013. Transaksi yang terjadi di gerbang tol diperdiksi naik sebesar 300 persen dibandingkan pada hari biasanya. Kenaikan terbesar pada hari itu ada di tol Ciperna Utama di Jalan Tol Palimanan-Kanci (Cirebon) yang mencapai 344 persen.

Saat hari normal, kendaraan yang melakukan transaksi di sana berkisar 11 ribu kendaraan. "Saat puncak arus mudik diperkirakan transaksi akan naik menjadi 49 ribu kendaraan," ucap Wasta Gunadi saat dihubungi pada Jumat sore, 2 Agustus 2013.

Kenaikan terbesar kedua akan terjadi di Gerbang Tol Sadang di Jalan Tol Cipularang. Jasa Marga Memprediksi kenaikan transaksi di gerbang tol ini diprediksi akan naik lebih dari 200 persen. "Dari sekitar 6.800 kendaraan pada saat hari biasa akan menjadi sekitar 22 ribu kendaraan pada saat puncak arus mudik," kata Gunadi.

Selebihnya, untuk di Gerbang Tol Cikampek akan terjadi kenaikan 119 persen. Jumlah itu setara dari 14 ribu menjadi 32 ribu. Sedang untuk gerbang tol lainnya, juga mengalami kenaikan, seperti Ciluenyi sebesar 83 persen; Cikarang Utama sebesar 76 persen; Ciawi sebesar 19 persen, dan Karang Tengah sebesar 9 persen.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita lainnya:
Ini Aliran Duit Dalam Rekening Ahok 

Roy Marten: Jokowi Pegang Indonesia, Ahok Jakarta

Tak Hanya PKL, Ahok Siap Senggol Konglomerat 

Hore, BBM untuk Android dan iOS Mulai Tersedia 

Ahok: Oh, Jokowi Layak Jadi Capres!