Supir Taksi Gelap di Juanda Panen Duit  

Editor

Zed abidien

Penumpang di Bandara Juanda, Surabaya. TEMPO/Dwi Narwoko
Penumpang di Bandara Juanda, Surabaya. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, Surabaya - Menjelang H-4 Lebaran, arus penumpang di kedatangan domestik Bandara Juanda melonjak. Kedatangan ribuan pemudik dari luar Surabaya itu jadi ceruk bisnis menggiurkan bagi pelaku usaha transportasi di Bandara Juanda.

Yanto, seorang sopir taksi gelap, mengatakan ongkos sewa mobil akan naik begitu mendekati Lebaran. Ia memprediksikan, puncak arus mudik di kedatangan domestik Bandara Juanda mulai terjadi malam ini, Sabtu, 3 Agustus hingga hari H Lebaran. "Sekarang ongkos carteran ke Kediri saja bisa Rp 750 ribu. Padahal, hari biasa hanya Rp 400 ribu," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 3 Agustus 2013.

Menurut dia, armada transportasi resmi di Juanda tidak mampu melayani tingginya permintaan. Karena permintaan tinggi dan armada transportasi kurang, celah ini dimanfaatkan Yanto mengeruk pundi-pundi rupiah dari kantong pemudik.

Ongkos travel pun juga ikut-ikutan naik. Satu bulan lalu, ongkos travel ke Madiun sekitar Rp 100 ribu per orang. Namun, kini naik menjadi Rp 200 ribu per orang. Dari tarif itu, Yanto mengaku mendapat komisi Rp 40 ribu per orangnya. Selain momen Lebaran, kenaikan harga BBM juga turut menyumbang kenaikan tarif transportasi. "Setoran ke travel Rp 160 ribu per orang. Tujuan mana pun tarif naik hingga satu minggu setelah Lebaran," ujar Yanto.

Akan tetapi, panen duit belum dirasakan calo tiket pesawat. Para calo tiket akan mendulang untung berlipat-lipat saat memasuki arus balik Lebaran 1434 Hijriah.

Sugik, seorang calo penjual tiket, menuturkan harga tiket ke luar Surabaya masih relatif terjangkau. Namun, saat memasuki H+4 dan seterusnya, harga tiket tujuan Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, Jakarta dan sejumlah kota di luar Jawa, melambung tinggi. Saat itu, calo akan mereguk untung berlipat-lipat. "Tiket ke Jakarta murah Rp 430 ribu, tapi setelah Lebaran biasanya sangat mahal," ucapnya.

Tim leader Aviation Security Bandara Juanda, Martono, tak menampik terkait maraknya aksi calo dan sopir gelap di Bandara Juanda. Ia berkali-kali menggelar razia, tapi calo dan sopir gelap tetap saja membandel. Timnya sudah berusaha maksimal menertibkan calo dan sopir gelap dengan mengganjar hukuman. Namun, usaha ini rupanya tidak menimbulkan efek jera. "Selalu kita tertibkan, tapi mereka kembali lagi," kata Martono.

Hingga H-5 Lebaran, pergerakan penumpang domestik di Bandara Juanda mencapai 46.904 orang dengan rincian penumpang datang 25.232 orang dan berangkat 16.349 orang. Sementara penumpang internasional mecapai 5.323 orang. Perinciannya penumpang datang 2.940 orang dan berangkat 2.383 orang.

DIANANTA P. SUMEDI