TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat memberikan wejangan saat melepas para pemudik yang akan menumpangi KRI Banda Aceh. Wejangan ini ia berikan khusus kepada para pemudik yang baru pertama kali menaiki kapal laut.
"Kalau ombaknya goyang-goyang, pusing sedikit, ke luar geladak. Hirup udara segar. Biasanya sehat lagi," kata Presiden SBY di KRI Banda Aceh, yang masih bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Ahad, 4 Agustus 2013.
Ia mewanti-wanti pemudik agar tetap menjaga kesehatan selama perjalanan menuju kampung halaman. "Kalau ada yang sakit, ada dokter di kapal," ujar SBY, sambil berharap tak ada pemudik yang sakit. Kepada nakhoda, dia mengingatkan agar cukup beristirahat.
Selama sekitar 30 menit, sejak pukul 10.00 WIB, Presiden SBY meninjau sejumlah bagian kapal yang sudah terisi penumpang dengan tujuan akhir Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, ini. Ia bertemu beberapa pemudik di sejumlah kamar.
Adapun KRI Banda Aceh mampu mengangkut sekitar 2.000 orang dan 1.000 sepeda motor setiap kali melaut. Kapal buatan tahun 2011 ini akan melayani tiga kali perjalanan mudik gratis dengan rute Jakarta-Semarang, yakni pada 4, 6, dan 13 Agustus ini.
Saat mengecek KRI Banda Aceh, SBY didampingi Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri. Antara lain Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto; Sekretaris Kabinet Dipo Alam; dan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
Selain itu, ada pula Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo.
PRIHANDOKO