TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau ke Pos Koordinasi Tingkat Nasional Angkutan Lebaran Terpadu 2013 di Kementerian Perhubungan, Ahad, 4 Agustus 2013. Peninjauan ini dilakukan seusai ia mengecek kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Pada kesempatan itu, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono memberikan beberapa penjelasan kepada Presiden SBY ihwal posko tersebut. Menurut Bambang, tujuan pembentukan posko adalah memantau dan mengendalikan lalu lintas selama arus mudik dan arus balik Lebaran.
"Dengan adanya posko ini, permasalahan dan kendala di lapangan bisa cepat diketahui serta bisa cepat pula dicarikan jalan keluarnya," kata Bambang. Bambang kemudian mempersilakan SBY menggunakan fasilitas yang ada di posko untuk berkomunikasi langsung dengan pemangku kepentingan di lapangan.
Presiden SBY memilih berkomunikasi melalui video conference dengan Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Danang S. Baskoro, yang tengah berada di Pelabuhan Merak, Banten. "Selamat pagi. Assalamualaikum, Merak!" ujar SBY, mengawali perbincangan lewat video.
"Tolong jelaskan kepada saya, Wakil Presiden, dan para menteri di sini mengenai situasi yang ada di Merak sekarang. Lantas apa saja yang akan dilakukan untuk mengelola lalu lintas di Merak. Silakan," kata Presiden SBY.
Menjawab permintaan itu, Danang mengatakan telah mengatur semua dermaga dan armada yang ada demi kelancaran lalu lintas di Merak. "Kalau ada antrean, itu sesuatu yang wajar demi saudara-saudara kita menyeberang dengan tertib, aman, dan nyaman," ucap Danang, sambil menjelaskan puncak arus mudik di Merak pada H-5 Lebaran.
Setelah itu, Presiden SBY melanjutkan komunikasinya dengan Ketua Satuan Tugas Posko Angkutan Lebaran Tanjung Perak, Surabaya, Robertus Boemau. Dalam arahannya, SBY berpesan agar posko bekerja 24 jam. "Memang berat, namun laksanakan tugas dengan baik," kata Presiden SBY.
Ia meminta petugas agar tak pernah berhenti memberikan informasi situasi di pelabuhan, stasiun kereta, atau bandara kepada pemudik. "Jangan pernah berhenti menjelaskan kepada para penumpang agar mereka tahu kalau bapak-bapak sekalian bekerja. Beri tahu segala keadaan yang ada agar penumpang merasa lebih tenang."
PRIHANDOKO