Pemudik via Pantura Diminta Hindari Kawasan Ini

Pengendara terjebak kemacetan dikawasan Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Pengendara terjebak kemacetan dikawasan Simpang Jomin, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/8). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO , Jakarta:- Kementerian Perhubungan menyatakan akan ada pagar betis sepanjang Karawang - Cirebon selama masa mudik. "Sebanyak 9.000 aparat kepolisian disiapkan untuk pagar betis," kata Direktur Keselamatan Transportasi Darat Kementerian Perhubungan, Hotma Simanjuntak, Jumat 2 Agustus 2013

Ia menjelaskan, satu petugas kepolisian akan ditempatkan di setiap jalan sepanjang 1.500 meter jalur tersebut. Hotma menyebut ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian petugas yang berjaga di jalur mudik. Pertama, adanya "bottle neck".

Menurut Hotma, "bottle neck" biasa terjadi di sekitar stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), rumah makan, dan masjid. Kedua, jalur Cikampek - Simpang Jomin- Simpang Mutiara. Ia mengungkapkan, "jalur segitiga emas itu rawan penumpukan arus kendaraan.

"Kalau di situ macet, nanti kendaraan akan dialihkan ke Sadang," ujarnya. Jika Sadang pun mengalami kemacetan, petugas akan mengarahkan kendaraan menuju Cileunyi. Ketiga, Hotma menuturkan, pemudik dengan motor yang melalui jalur Ciasem akan menyebabkan kemacetan.

Lintas Karawang - Krasak - Cikalong akan dioperasikan sebagai jalur alternatif untuk pemudik yang menggunakan motor. Pada tahun lalu, kata Hotma, penyebab utama kemacetan ketika mudik adalah sikap pengemudi yang tidak bersabar dan tidak disiplin.

Hotma pun menyebut dari tahun ke tahun ada cerita yang sama tentang mudik. "Sama ceritanya, Simpang"Jomin"selalu macet," ucapnya.

MARIA YUNIAR