Mulai Hari Ini, Truk Gandeng Dilarang Beroperasi

Editor

Zed abidien

Ratusan truk yang akan menyebrang ke Pulau Sumatera  antre menunggu giliran masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (25/7). ANTARA/Asep Fathulrahman
Ratusan truk yang akan menyebrang ke Pulau Sumatera antre menunggu giliran masuk kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Kamis (25/7). ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengatakan mulai hari ini pihaknya memberlakukan larangan bagi truk gandeng melintasi jalur mudik. Langkah ini dilakukan untuk menjaga kelancaran puncak arus mudik yang diperkirakan akan terjadi pada malam ini.

"Dari mulai H-4 hingga H+1 tidak boleh ada truk dua sumbu melintas karena akan menyebabkan kemacetan," kata Mangindaan di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Ahad, 4 Agustus 2013.

Mangindaan memperkirakan Ahad malam ini akan menjadi puncak arus mudik. Menurut dia, kepadatan pemudik sudah terlihat di hampir semua titik keberangkatan dan jalur utama. Menurut dia, ada tiga titik utama arus mudik yang menjadi perhatian, yaitu Merak, jalur Pantai Utara, tengah, dan selatan. "Presiden sudah mengingatkan agar dilakukan kesiapan untuk daerah-daerah tersebut sehingga arus mudik bisa berjalan lancar," kata Mangindaan.

Menurut Mangindaan, di jalur tengah dan selatan saat ini sudah terlihat peningkatan para pemudik. Untuk jalur tengah, kawasan Ciasem diprediksi akan menjadi titik rawan tersendatnya arus mudik. "Di jalur selatan itu Cileunyi sudah mulai meningkat. Maka kami mengimbau agar jalur tengah dan selatan siap-siap nanti malam," katanya.

Mangindaan juga mengatakan pihaknya sudah mengerahkan seluruh petugas di lapangan untuk berjaga secara maksimal. Seluruh posko yang disiapkan Kementerian Perhubungan akan diberdayakan secara maksimal untuk mengantisipasi puncak arus mudik. "Sarana dan prasarana sudah optimal. Kebutuhan posko sudah lengkap. Termasuk posko di lapangan dari berbagai perusahaan," katanya.

Untuk musim mudik tahun ini, Mangindaan mengklaim pemudik kendaraan bermotor sudah mulai berkurang hingga 8 persen. Menurut dia, penurunan terjadi karena banyaknya program mudik gratis yang diselenggarakan oleh pemerintah dan perusahaan-perusahaan. "Pemerintah menganggarkan Rp 25 miliar untuk mudik gratis angkutan laut, darat, dan udara. Dananya sudah terserap lebih setengahnya," katanya.

ANGGA SUKMA WIJAYA